Tanah PapuaMamtaPRP Desak ULMWP Gelar KTT II

PRP Desak ULMWP Gelar KTT II

Dari 122 organisasi yang tergabung dalam Petisi Rakyat Papua (PRP).

Kepada yang terhormat semua anak Bangsa Papua di manapun berada. Salam Juang!

Surat ini terpaksa kami buat secara terbuka guna menyampaikan satu sikap tegas secara bersama dari semua organisasi gerakan perlawanan di Papua, yang tergabung di dalam Petisi Rakyat Papua (PRP). Tentu saja surat ini keluar tidak terlepas dengan satu situasi yang menurut kami penting dan segera dituntaskan dalam waktu dekat, tanpa harus ditunda dengan alasan apapun.

Surat ini wujud dari keresahan bersama akibat perampasan lahan yang masif, pembunuhan brutal, pemerkosaan, penangkap massal oleh negara Indonesia terhadap rakyat Papua. Pertimbangan ini mengharuskan adanya sikap tegas gerakan untuk menggalang kekuatan bersama. Membangun kekuatan politik bersama, terlepas dari kepentingan faksi atau kelompok. Jika tidak dilakukan segera maka rakyat Papua akan habis dihancurkan Indonesia.

Dalam etika borjuis, tidaklah etis kami menyampaikan surat ini secara terbuka, hanya saja kami menyadari bahwa rakyat Papua merupakan subjek dari gerakan perjuangan pembebasan bangsa, salah satu kekuatan pokok revolusi nasional demokratik dan sebagai pelaku sejarah. Penting untuk memahami dinamika gerakan, arah gerak dan apa yang harus dilakukan ke depan. Sehingga sudah menjadi keharusan bagi setiap orang yang menganggap dirinya bagian dari bangsa Papua untuk mengakses semua informasi tentang kondisi hari ini dan apa yang harus kami lakukan.

Baca Juga:  Perda Pengakuan dan Perlindungan MHA di PBD Belum Diterapkan

Sehubungan dengan arus perkembangan politik yang tanpa kita sadari telah menimbulkan perpecahan amat sangat mengerikan dalam tubuh gerakan perjuangan bangsa Papua, baik tingkat diplomat maupun sipil yang kemudian berimbas pada berbagai macam pandangan di basis massa rakyat Papua. Situasi ini telah berlangsung lama tanpa ada titik terang dan membawa semua orang mengarah pada satu kebingungan lain, ke kebingungan yang lainya.  Akibat dari situasi ini berdampak pada kerja-kerja perjuangan pembebasan nasional dan menghambat gerak perjuangan yang tidak ada artinya sama sekali.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

Untuk itu guna keluar dari kekacauan yang berlarut-larut, maka kami PRP sebagai front persatuan demokratik, gabungan dari gerakan perlawanan, pemuda–mahasiswa dan rakyat Papua yang diundang dan hadir diantara 21 organisasi sebagai peserta pada pra KTT II ULMWP yang diselenggarakan panitia KTT II ULMWP pada 19 – 21 Desember 2022 bertempat di Port Numbay, dengan ini menyatakan bahwa:

Pertama: pra KTT II ULMWP adalah sah dan hasil dari pra KTT II ULMWP merupakan suara bersama rakyat Papua.

Kedua; Kami PRP mendesak panitia KTT II ULMWP agar segera melaksanakan KTT II ULMWP dalam waktu dekat.

Ketiga; kami PRP mendukung  perjalanan Sdr. Markus Haluk bersama delegasi yang membawa hasil pra KTT II ULMWP yang menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan KTT II ULMWP. Pelaksanaan KTT II ULMWP adalah amanah konstitusi organisasi dan sebagai tempat untuk mempersiapkan ULMWP masuk sebagai anggota penuh MSG.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

Keempat: kami mengajak seluruh rakyat Papua dan komponen gerakan perjuangan bangsa Papua juga solidaritas internasional mari bersama kita mendukung dan mensukseskan penyelenggaraan KTT II ULMWP.

Kelima: sekali lagi kami tegaskan, apabila saran kami tidak diterima, maka kami yang tergabung dalam PRP dengan tegas memberikan ultimatum untuk siap mengambil kendali perjuangan secara menyeluruh, baik di dalam maupun di luar negeri.

Demikian surat terbuka ini kami buat sebagai sikap bersama. Atas perhatian semua anak bangsa yang merindukan satu rumah bersama yang terbuka, demokratik, partisipatif dan solidaritas, sebagai tempat pertarungan ide serta gagasan revolusioner, sebagai tempat yang mengantarkan perjuangan menuju pintu kemenangan, kami ucapkan terima kasih.

Salam jabat erat!

Holandia, 17 Maret 2023
a.n. 122 Organisasi dan 718.179 Petisi Rakyat Papua

Jubir Nasional
Jefry Wenda

Terkini

Populer Minggu Ini:

61 Tahun Aneksasi Bangsa Papua Telah Melahirkan Penindasan Secara Sistematis

0
“Kami mendesak tarik militer organik dan non organik dari tanah Papua dan hentikan operasi militer di atas tanah Papua. Cabut undang-undang Omnibus law, buka akses jurnalis asing dan nasional seluas-luasnya ke tanah Papua,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.