Tanah PapuaMeepagoUsai Yudisium, 17 Mahasiswa STK “Touye Paapaa” Wisuda Januari 2024

Usai Yudisium, 17 Mahasiswa STK “Touye Paapaa” Wisuda Januari 2024

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Tahapan akhir dalam proses perkuliahan tahun akademik 2023/2024 telah dilalui 17 mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Katolik (STK) “Touye Paapaa” Deiyai Keuskupan Timika. Yudisium diselenggarakan Sabtu (16/12/2023) di aula Paroki Kristus Kebangkitan Kita (K3) Damabagata, dekenat Tigi, kabupaten Deiyai, Papua Tengah.

Setelah rapat senat terbuka yudisium program sarjana pertanda pengukuhan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) sukses dilaksanakan, selanjutnya mereka akan mengikuti acara wisuda di perguruan tinggi swasta itu.

Oktovianus Marko Pekei, ketua STK “Touye Paapaa” Deiyai, mengatakan, wisuda angkatan ketiga itu akan diadakan pada Januari 2024.

“Sesuai tradisi di kampus ini, acara wisuda didahului dengan Misa Missio Canonica. Saya sudah laporkan, bahwa Misa Perutusan tanggal 17 Januari 2024 dan wisudanya tanggal 19 Januari 2024. Saat ini kami sedang menunggu tanggapan balik dari Dirjen Bimas Katolik,” jelasnya.

Rapat senat terbuka yudisium program sarjana tahun akademik 2023/2024) di aula Paroki Kristus Kebangkitan Kita (K3) Damabagata, dekenat Tigi, kabupaten Deiyai, Papua Tengah, Sabtu (16/12/2023). (Supplied)

Momentum terbaik bagi 17 mahasiswa-mahasiswi yang baru saja yudisium menurut Oktovianus, tentu setelah melewati proses panjang hingga tahap akhir. Mereka dinyatakan telah menuntaskan seluruh beban studi dan berbagai syarat akademik maupun non-akademik sebagaimana lazim diterapkan di setiap perguruan tinggi.

Baca Juga:  Seluruh Tanah Papua Perlu Ada Sekolah Adat

“Yudisium berarti secara resmi dikukuhkan gelar sarjana Pendidikan Keagamaan Katolik bagi tujuh belas mahasiswa. Mereka meraih gelar ini dari perjuangan sendiri. Kami menyampaikan profisiat kepada mahasiswa-mahasiswi dan keluarga semua.”

Dalam amanatnya disampaikan hal amat penting kepada mahasiswa dan semua yang hadir, bahwa pendidikan sangat penting untuk saat ini demi masa depan.

“Pendidikan sangat penting karena memegang peran penting dalam segala hal, termasuk bagaimana eksis di tengah persaingan kompetitif di era modern ini,” kata Pekei.

Suksesnya proses perkuliahan hingga tahap yudisium, diakui ketua STK “Touye Paapaa”, tak terlepas dari keaktifan para mahasiswa. Juga dukungan berbagai pihak. Karena itu, Oktovianus tak lupa ucapkan terimakasih kepada semua pihak atas partisipasi dan dukungannya selama ini.

Baca Juga:  Seluruh ASN di Dogiyai Harus Cinta Pangan Lokal, Bappeda Sudah Memulainya

“Semoga kita semua dalam hidup, panggilan karya-karya kedepan dipimpin oleh Allah Maha Kuasa. Semoga Roh Allah yang satu dan sama menyertai kita selalu dari waktu ke waktu,” ucapnya.

Di hadapan mahasiswa, staf dosen, pengurus yayasan, serta undangan yang hadir di acara yudisium, Marthinus Doo, pembantu ketua (Puket) III dalam orasi ilmiahnya menyatakan, setelah pengukuhan gelar Sarjana Pendidikan Keagamaan Katolik melalui yudisium, semua pengetahuan yang telah diperoleh kampus ini hendaknya dijadikan sebagai pedoman dan dasar hidup dalam menjawab panggilan untuk selanjutnya bersaksi kepada masyarakat dan bangsa di masa mendatang.

“Lembaga perguruan tinggi ini mengantar saudara-saudari sekalian untuk menjadi yang terbaik di tengah masyarakat. Lakukanlah hal terbaik dan terapkanlah ilmu pengetahuan kepada sesama yang lain,” pesan Marthinus.

Sejumlah kesan dan pesan disampaikan Lukas Doo, kepala distrik Tigi Timur.

Baca Juga:  Gubernur Papua Tengah Desak Jakarta Tidak Kebiri Otsus

Lukas Doo dalam sambutannya menegaskan, yudisium bukan akhir dari perjuangan karena ini langkah awal untuk kemudian dijadikan pijakan demi berkembang ke jenjang yang lebih tinggi.

“Perjuangan harus dilanjutkan. Berjuanglah dan teruslah berkarya. Kita akan berjumpa di dunia kerja,” kata purna praja IPDN itu.

Sementara, Frater Zebedeus Mote, mengapresiasi sivitas akademika beserta seluruh peserta didik yang telah menjalani proses perkuliahan selama ini. Terutama atas terlaksananya yudisium program studi Pendidikan Keagamaan Katolik jurusan Kateketik Pastoral.

“Bersyukur kepada Allah atas rahmat kasih dan setia-Nya karena melalui itulah mereka dapat menyelesaikan dengan baik,” kata Zebedeus.

Kampus milik umat yang mulai dijalankan sejak 2014 itu telah mewisudakan mahasiswanya dalam dua angkatan. Wisuda angkatan pertama pada tahun akademik 2019/2020 yang digelar 23 Oktober 2020 sebanyak 32 orang, dan angkatan kedua tahun akademik 2020/2021 sebanyak 27 orang diwisuda 3 November 2021. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pulihkan Trauma, Dr. Tenia Berikan Psikoedukasi Bagi Siswa SMPN Bamusbama

0
Dampak dari penutupan sekolah membuat aktivitas belajar mengajar terhenti total. Anak-anak mengalami loss learning yang cukup lama. Selain itu, mereka juga mengalami kecemasan, ketakutan, bahkan ada beberapa yang mengalami trauma setiap kali mendengar suara tembakan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.