SORONG, SUARAPAPUA.com — Calon presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan akan berdialog terbatas dengan sejumlah tokoh terkait isu krusial yang terjadi di Tanah Papua.
Hal itu diungkapkan menjawab pertanyaan wartawan begitu tiba di bandar udara Domine Eduard Osok Sorong, Papua Barat Daya, Senin (15/1/2024) malam sekira Pukul 18:35 Waktu Papua.
Capres nomor urut 1 itu disambut para pendukungnya dengan ucapan “Selamat datang Pak Presiden”.
Kunjungan Anies Baswedan bersama rombongan di ibu kota provinsi Papua Barat Daya turut didampingi istrinya Fery Farhati.
Anies mengaku sangat bersyukur bisa menginjakkan kaki di Tanah Papua, khususnya di Sorong dan bisa mendapat sambutan hangat dari warga Sorong Raya.
“Kami senang karena bisa tiba di Tanah Papua. Pesan tentang kemajuan menjadi ujung tombak bagi perempuan,” kata Anies Baswedan kepada wartawan di Sorong.
Menurut Anies, kunjungannya ke Sorong diharapkan dapat menyerap berbagai perspektif sekaligus melihat hal-hal yang bisa didorong agar membuat Papua makin maju. Untuk itu, pihaknya akan turun melihat lebih dekat agar persoalan cepat terselesaikan.
“Kami punya beberapa agenda, diantaranya nanti kami turun menyapa warga di Sorong dan dialog bertukar pikiran,” jelasnya.

Syamsudin Seknun, ketua TPD AMIN Papua Barat Daya, menjelaskan agenda dari Anies Baswedan selama di Sorong yakni sekitar pukul 06.00 WIT akan mengunjungi tempat pelelangan ikan Jembatan Puri untuk berinteraksi secara langsung dengan para pedagang ikan dan mendengarkan aspirasi mereka.
“Malam ini, beliau bermalam di Sorong dan paginya kunjungi pasar ikan Jembatan Puri untuk berinteraksi secara langsung dengan pedagang ikan. Ini murni kegiatan beliau sendiri, bukan dari TPD,” kata Syamsudin.
Setelah mengunjungi Yayasan Aliyah Rasyid Baswedan, Anies akan bergerak ke Hotel Aston Sorong untuk melakukan dialog terbatas.
Selain itu, lanjut Syamsudin, Anies Baswedan dijadwalkan akan ada dialog terbatas dengan menghadirkan beberapa tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan dan lainnya sebagai representasi dari kelompok masyarakat yang ada di Sorong Raya.
Kata dia, dialog bersama beberapa tokoh itu bertajuk “Desak Anies”, namun berbeda di kota Sorong mengangkat tajuk “Tanah Papua Mendesak Anies”.
“Jadi, kita yang mendesak Anies. Sehingga ada beberapa isu sentral yang menjadi harapan masyarakat Papua bisa disampaikan secara langsung. Kemudian ada pernyataan dari beliau ketika terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia tahun 2024, apa yang harus beliau lakukan untuk Tanah Papua ini,” pungkasnya. []