
JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — “Terima kasih mahasiswa Pasifik dan Vanuatu. Kami mendesak Gereja Katolik segera lakukan investigasi ekosida di wilayah adat Animha”.
Demikian seruan Komunitas Suara Kaum Awam Katolik Papua (KSKAKP) bersama mahasiswa Animha, Minggu (8/12/2024) saat memprotes sikap dukungan Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Canisius Mandagi, MSC, terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) di provinsi Papua Selatan.
Aksi protes digelar bertepatan dengan Minggu Advent II di halaman Gereja Katolik Gembala Baik, Abepura, kota Jayapura, Papua.
Stenly Dambujai, mahasiswa asal Animha, menyatakan, seperti sebelumnya, aksi serupa kembali dilakukan untuk menolak pernyataan Uskup Keuskupan Agung Merauke.
“Seperti biasanya, tadi juga kami memegang dan membentangkan beberapa pamflet dan spanduk di halaman pintu keluar Gereja Katolik Gembala Baik, Abepura,” jelas Stenly.
Kata Stenly, aksi protes dilakukan selama beberapa menit. Dimulai tepat jam 10.20 WP dan diakhiri pada jam 10.49 WP. Aksi dilakukan setelah misa, saat umat Katolik keluar dari dalam gereja.

Adapun beberapa pernyataan mereka dalam aksi hari ini, antara lain:
Pertama, kami mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa Pasifik yang telah mengajukan kasus clime change (perubahan iklim) ke Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) di Den Haag, Belanda.
Kedua, kami menyampaikan terima kasih kepada Vanuatu yang telah menjadi promotor utama dalam mendorong kasus perubahan iklim di ICJ, Den Haag, Belanda.
Ketiga, kami Suara Kaum Awam Katolik Papua dan mahasiswa Animha akan terus melakukan penolakan terhadap pernyataan Uskup Mandagi yang mendukung PSN di Merauke.
Keempat, kami meminta kepada Vatikan, Duta Besar Vatikan di Jakarta, KWI dan para Uskup di Papua untuk melakukan investigasi ancaman ekosida di Animha yang berdampak pada perubahan iklim di dunia.
Aksi hari ini berlangsung lancar.

Christianus Dogopia, salah satu penggerak aksi KSKAKP, mengatakan, aksi serupa mereka lakukan sejak 20 Oktober 2024 lalu. Aksi akan terus dilanjutkan hingga ada jawaban pasti.
“Tadi kami melakukan aksi mingguan di halaman Gereja Katolik Paroki Gembala Baik Abepura. Ini yang ke sepuluh kali kami lakukan aksi protes. Ada 15 pamflet kami jejerkan di jalan masuk menuju halaman gereja. Aksi ini kami lakukan secara damai sambil berorasi,” kata Dogopia.
Ditegaskan, aksi protes mereka tak akan pernah berhenti hingga Uskup Mandagi menjawab tuntutan atas pernyataannya mendukung penguasa dan perusahaan pada saat umatnya sendiri sedang menolak PSN. []