Theo Hesegem, ketua tim koordinator damai pasca Pilkada provinsi Papua Pegunungan, bersama beberapa anggotanya saat jumpa pers untuk mengajak seluruh masyarakat wajib menjaga stabilitas keamanan pasca Pilkada serentak tahun 2024. (Supplied for Suara Papua)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 di kabupaten Jayawijaya dan provinsi Papua Pegunungan maupun di seluruh Indonesia telah diselenggarakan pada tanggal 27 November lalu. Hasil dari pesta demokrasi sedang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga semua pihak diminta menahan diri sambil mengikuti informasi persidangan dan apapun hasilnya nanti dapat diterima dengan lapang dada.

Oleh karena itu, Theo Hesegem, ketua tim koordinator damai pasca pemilihan provinsi Papua Pegunungan, mengajak segenap masyarakat menjaga stabilitas keamanan daerah dengan tidak melakukan “gerakan tambahan”. Sebab, situasi aman dan damai merupakan fondasi utama untuk berlanjutnya pembangunan di segala bidang.

“Dalam proses Pilkada 2024 sempat diprediksi akan ada potensi konflik di wilayah Papua Pegunungan, tetapi kami melihat prosesnya baik pemilihan gubernur maupun pemilihan bupati telah berjalan dengan baik dalam situasi aman dan lancar. Memang bagian ini semua pihak harus memberikan apresiasi terhadap para calon kandidat bersama tim sukses dan pendukung serta juga penyelenggara, sekalipun kami ketahui bahwa beberapa daerah ada terjadi gesekan-gesekan, tetapi tidak begitu meluas,” demikian ditulisnya dalam press release ke Suara Papua, Sabtu (11/1/2025).

Baca Juga:  Pesan Wabup Lanny Jaya dan Kepala Dinas Pendidikan Saat Kunjungi Dua SMA

Theo Hesegem akui masing-masing kandidat menyadari bahwa gesekan-gesekan akan merugikan masyarakat dan semua pihak, sehingga yang merasa dirugikan dalam Pilkada telah mengajukan gugatannya ke MK. Gugatan ke MK merupakan pilihan setiap kandidat demi menghindari konflik horizontal yang merugikan masyarakat sipil dan aset negara di wilayah provinsi Papua Pegunungan.

“Bagi yang keberatan telah mengugat hasil Pilkada di MK, dan itu salah satu pilihan mereka dan dijamin Undang-undang, sehingga tidak terjadi konflik horizontal yang berdampak merugikan masyarakat sipil dan aset negara di provinsi Papua Pegunungan. Kalau sampai terjadi, jelas masyarakat akan mengalami kerugian, termasuk rasa takut dan trauma. Gugatan sudah diajukan ke MK, sehingga kita ikuti perkembangannya dan apa putusan MK,” urainya.

ads

Kepada semua pihak termasuk tim sukses, pendukung dan simpatisan baik pemilihan gubernur maupun bupati, Theo Hesegem minta wajib jaga ketertiban dan keamanan dengan tidak muda terprovokasi terhadap isu hoaks maupun ajakan yang berdampak merugikan banyak orang.

Baca Juga:  Solidaritas Kristen Internasional Serukan Perlindungan Terhadap Hak Masyarakat Adat Papua

“Kami mengajak semua pihak menyadari pentingnya menciptakan ruang perdamaian untuk menjaga stabilitas keamanan di provinsi Papua Pegunungan ini. Pilkada sudah dilaksanakan dengan damai. Sekarang kita semua jaga daerah tetap aman, sebab perdamaian adalah fondasi utama yang perlu dipelihara untuk pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya maupun semua aspek kehidupan.”

Kata Theo, untuk mewujudkan stabilitas keamanan di daerah, tentu membutuhkan kerja sama dari semua pihak, pemerintah daerah kabupaten dan provinsi, aparat keamanan, seluruh kandidat, tim sukses dan pendukung, hamba Tuhan, dan tentunya wartawan.

Theo Hesegem bersama tim koordinator damai pasca Pilkada provinsi Papua Pegunungan, mengajak seluruh masyarakat di provinsi Papua Tengah wajib menjaga stabilitas keamanan pasca Pilkada serentak tahun 2024. (Supplied for Suara Papua)

Theo Hesegem juga berharap, semua pihak dan pendukung harus menerima apapun hasil putusan MK, karena keputusan itulah yang paling tertinggi di negara ini berkaitan dengan pemilihan kepala daerah.

“Apapun keputusannya nanti semua harus terima dengan hati dingin. Bagi yang menang harus merangkul mereka yang kalah untuk saling kerja sama demi membangun provinsi Papua Pegunungan.”

Dalam kaitan itu, ia sebutkan beberapa agenda yang akan dilakukan tim, antara lain menyelenggarakan pertemuan-pertemuan rekonsiliasi yang melibatkan tokoh agama, adat, perempuan, pemuda, masyarakat sipil, dan pemerintah.

Baca Juga:  JFTS Desak Polri Adili Pelaku Penembakan Tobias Silak di Dekai

Selain itu, kata Theo, pihaknya juga akan memasang baliho-baliho, mengajak masyarakat dan seluruh kandidat agar tetap menjaga stabilitas keamanan di provinsi baru ini.

“Kami akan menggelar dialog interaktif melibatkan beberapa narasumber, juga melakukan deklarasi damai sebagai wujud pernyataan dan tindakan damai,” jelas Hesegem.

“Proses di MK sedang berjalan, sementara menunggu proses yang dimaksud, kami mengharapkan dan menyerukan kepada masing-masing pendukung untuk mengendalikan diri, menghindari tindakan kekerasan, karena kedamaian dan stabilitas keamanan daerah adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Sembari menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas dukungan dan kontribusi dalam rangka membangun kedamaian, Theo Hesegem menegaskan kembali komitmen untuk menjaga perdamaian dan memulihkan harmoni.

“Ada satu kutipan inspiratif, bahwa ‘kedamaian bukan hanya tujuan, tetapi jalan menuju masa depan yang lebih baik bagi kita semua’. Renungkan dan laksanakan ini demi menciptakan perdamaian di wilayah provinsi Papua Pegununungan,” imbuh Theo. []

Artikel sebelumnyaBangsa Sawit!
Artikel berikutnyaBadan Meteorologi PPB Bilang 2024 Tahun Terpanas