BeritaHeadlineDukungan Untuk West Papua Selalu Penting Bagi Vanuatu

Dukungan Untuk West Papua Selalu Penting Bagi Vanuatu

PORT VILA, SUARAPAPUA.com — Nasib orang West Papua sebagai warga negara Melanesia adalah masalah penting yang harus terus didukung Vanuatu.

Penekanan itu disampaikan Menteri Luar Negeri, Kerjasama Internasional dan Perdagangan Eksternal, Ralph Regenvanu, dalam pidatonya kemarin kepada semua Kepala Misi ‘Heads of Missions’ (HOM) Vanuatu yang saat ini berada di ibukota untuk pertemuan HOM ke-3 selama tiga hari ini.

Baca Juga:  Menlu Prancis Mengakhiri Pembicaraan Dengan Kaledonia Baru, Akan Bertemu Kembali Akhir Maret

“Pelanggaran hak asasi manusia dan marginalisasi orang Melanesia West Papua bukanlah sesuatu yang rahasia dan kita harus terus mengadvokasi untuk perhatian internasional yang sesuai dengan situasi yang ada,” katanya.

“Pertunjukan solidaritas kepulauan Pasifik yang luar biasa adalah momen penting bagi perjuangan West Papua untuk menentukan nasib sendiri.”

Menteri Regenvanu lalu merefleksikan bahwa ketika ia menghadiri Pertemuan Para Pemimpin Forum ke-49 di Nauru dengan Perdana Menteri Charlot Salwai, kebijakan regional prioritas baru diadopsi oleh para Pemimpin.

Baca Juga:  Marc Neil-Jones, Perintis Media di Vanuatu Meninggal Dunia

Ini termasuk keamanan regional, perubahan iklim dan ketahanan atas bencana, perikanan dan lautan, obesitas di masa kecil dan penyakit tidak menular, dan tentang West Papua.

Diperkirakan bahwa masalah-masalah ini juga akan membentuk dasar untuk diskusi di Forum tahun ini.

Sumber: dailypost.vu

Editor: Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pulihkan Trauma, Dr. Tenia Berikan Psikoedukasi Bagi Siswa SMPN Bamusbama

0
Dampak dari penutupan sekolah membuat aktivitas belajar mengajar terhenti total. Anak-anak mengalami loss learning yang cukup lama. Selain itu, mereka juga mengalami kecemasan, ketakutan, bahkan ada beberapa yang mengalami trauma setiap kali mendengar suara tembakan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.