John Djonga: Rencana Pembangunan Lokalisasi di Wamena Kemauan Bupati

Selasa 2015-02-03 17:22:48

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pastor John Djonga, penerima penghargaan Yap Thian Hiem 2009, menilai, rencana pembangunan lokalisasi di Kabupaten Jayawijaya, Wamena, Papua, seperti dirilis media ini sebelumnya, merupakan keinginan bupati Jayawijaya, John Wempi Wetipo.

“Sepanjang yang saya tahu, belum ada diskusi terkait hal ini dengan tokoh-tokoh adat maupun tokoh-toloh agama di Jayawijaya,” kata Pastor John, saat dikonfirmasi suarapapua.com via telepon seluler, Selasa (3/2/2015) siang.

 

Pastor Jhon mengaku, hingga saat ini belum mengetahui rencana tersebut, namun sebagai tokoh agama khawatir bila Pekerja Seks Komersil (PSK) yang sebelumnya bekerja di Dolly Surabaya akan pindah ke Kabupaten Jayawijaya.

 

“Kalau lokalisasi hadir di Jayawijaya, maka akan cepat menghancurkan tatanan hidup bermasyarakat, karena pemahaman masyarakat tentang HIV/AIDS masih rendah, apalagi Jayawijaya termasuk yang tinggi dalam penyebaran HIV/AIDS,” katanya.

 

Pastor John justru berharap, pemerintah daerah dapat mendiskusikan secara serius dengan berbagai komponen masyarakat, terlebih dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jayawijaya.

 

"DPRD memiliki tanggung jawab yang besar dalam menilai penting atau tidak program lokalisasi ini, tapi yang heran juga di tempat lain Pemda tidak sibuk dengan lokalisasi, tetapi mengapa Pemda Jayawijaya sibuk dengan lokalisasi?” tanya Pastor John.   

 

Sebelumnya, seperti diberitakan media ini, Pemda berencana membangun lokalisasi di Wamena, guna menjaring Pekerja Seks Komersial (PSK) yang berkeliaran di jalan-jalan dan warung remang-remang. (Baca: Pemda Jayawijaya Rencana Bangun Lokalisasi di Wamena)

 

Sekertaris Daerah Kabupaten Jayawijaya, Yohanes Walilo mengatakan, rencana pembangunan lokalisasi merupakan inisiatif Pemerintah Daerah (Pemda), namun pihaknya masih menunggu pembicaraan lebih lanjut dengan pihak gereja, tokoh perempuan dan pihak-pihak yang berkepentingan.

 

“Saya mewakili pimpinan daerah minta supaya pihak gereja, tokoh perempuan dan pihak-pihak lain untuk duduk bicara hal ini," kata Sekda Walilo, kepada suarapapua.com, Rabu (28/1/2015) lalu.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

MINERVA MIRABAL