BeritaHeadlineRalph Regenvanu, Mantan Menlu Vanuatu Pimpin Oposisi

Ralph Regenvanu, Mantan Menlu Vanuatu Pimpin Oposisi

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ralph Regenvanu telah secara resmi dipilih untuk menjadi Pemimpin Oposisi di Vanuatu.

Menurut informasi dari Vanuatu, Mr. Regenvanu dicalonkan dalam pertemuan pada hari Rabu oleh 22 anggota parlemen di blok oposisi.

Mantan perdana menteri, Charlot Salwai telah dipilih sebagai wakilnya.

Sebelumnya, Mr. Salwai mencalonkan Regenvanu sebagai kandidat oposisi untuk perdana menteri di parlemen pada hari Senin.

Baca Juga:  Pemerintah dan Komnas HAM Turut Melanggar Hak 8.300 Buruh Moker PTFT

Baca juga: ULMWP Menyampaikan Selamat Kepada Perdana Menteri Baru Vanuatu

Ia kalah dari perdana menteri dan presiden Partai Vanua’aku yang baru terpilih, Bob Loughman dengan 31 suara.

Dalam pemilihan anggota parlemen pada bulan lalu, partai Graon mo Jastis Pati yang dipimpin Regenvanu meraup suara mayoritas.

Sayangnya, dalam pemilihan Perdana Menteri di parliament house pada Senin lalu, banyak anggota parlemen memilih Bob yang diusung partai Vanua’aku, partainya Pastor Walter Hayde Lini, pendiri partai dan bapak bangsa Vanuatu.

Baca Juga:  ULMWP Kutuk Penembakan Dua Anak di Intan Jaya
Anggota Parliament dari partai Graon mo Jastis Pati foto bersama Ralph Regenvany. (Dok.GJP)

Ralph Regenvanu menyatakan sekarang dirinya kembali menjadi anggota parlemen dari sisi oposisi.

Baca juga: Cina Sumbang VT3 Juta Dukung Korban Topan Vanuatu Dapatkan Makanan Lokal

“Terima kasih selalu kepada Tuhan yang selalu menyediakan tempat buat saya,” tukas Ralph, yang dalam masa jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri di pemerintahan sebelumnya banyak bersuara bagi perjuangan bangsa West Papua.

Baca Juga:  Pasukan Keamanan Prancis di Nouméa Menjelang Dua Aksi yang Berlawanan

 

Pewarta : Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

TPNPB Mengaku Membakar Gedung Sekolah di Pogapa Karena Dijadikan Markas TNI-Polri

0
“Oh…  itu tidak benar. Hanya masyarakat sipil yang kena tembak [maksudnya peristiwa 30 April 2024]. Saya sudah publikasi itu,” katanya membalas pertanyaan jurnalis jubi.id, Kamis (2/5/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.