BeritaHeadlineRalph Regenvanu, Mantan Menlu Vanuatu Pimpin Oposisi

Ralph Regenvanu, Mantan Menlu Vanuatu Pimpin Oposisi

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ralph Regenvanu telah secara resmi dipilih untuk menjadi Pemimpin Oposisi di Vanuatu.

Menurut informasi dari Vanuatu, Mr. Regenvanu dicalonkan dalam pertemuan pada hari Rabu oleh 22 anggota parlemen di blok oposisi.

Mantan perdana menteri, Charlot Salwai telah dipilih sebagai wakilnya.

Sebelumnya, Mr. Salwai mencalonkan Regenvanu sebagai kandidat oposisi untuk perdana menteri di parlemen pada hari Senin.

Baca Juga:  Marc Neil-Jones, Perintis Media di Vanuatu Meninggal Dunia

Baca juga: ULMWP Menyampaikan Selamat Kepada Perdana Menteri Baru Vanuatu

Ia kalah dari perdana menteri dan presiden Partai Vanua’aku yang baru terpilih, Bob Loughman dengan 31 suara.

Dalam pemilihan anggota parlemen pada bulan lalu, partai Graon mo Jastis Pati yang dipimpin Regenvanu meraup suara mayoritas.

Sayangnya, dalam pemilihan Perdana Menteri di parliament house pada Senin lalu, banyak anggota parlemen memilih Bob yang diusung partai Vanua’aku, partainya Pastor Walter Hayde Lini, pendiri partai dan bapak bangsa Vanuatu.

Baca Juga:  Sekjen Amnesty International Memantau Situasi HAM dan Maraknya Praktik Otoriter di Indonesia
Anggota Parliament dari partai Graon mo Jastis Pati foto bersama Ralph Regenvany. (Dok.GJP)

Ralph Regenvanu menyatakan sekarang dirinya kembali menjadi anggota parlemen dari sisi oposisi.

Baca juga: Cina Sumbang VT3 Juta Dukung Korban Topan Vanuatu Dapatkan Makanan Lokal

“Terima kasih selalu kepada Tuhan yang selalu menyediakan tempat buat saya,” tukas Ralph, yang dalam masa jabatannya sebagai Menteri Luar Negeri di pemerintahan sebelumnya banyak bersuara bagi perjuangan bangsa West Papua.

Baca Juga:  Dunia Berduka, Paus Fransiskus Wafat di Usia 88 Tahun

 

Pewarta : Elisa Sekenyap

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pulihkan Trauma, Dr. Tenia Berikan Psikoedukasi Bagi Siswa SMPN Bamusbama

0
Dampak dari penutupan sekolah membuat aktivitas belajar mengajar terhenti total. Anak-anak mengalami loss learning yang cukup lama. Selain itu, mereka juga mengalami kecemasan, ketakutan, bahkan ada beberapa yang mengalami trauma setiap kali mendengar suara tembakan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.