Papua Seperti Bumi Ratapan di Bawah Salib Yesus

0
1961

Oleh: Paskalis Kossay)* 

Umat Kristiani mempercayai Yesus Kristus adalah Tuhan dan putera Allah. Ia diutus oleh Bapa-Nya kedunia untuk menyelamatkan umat manusia dari belenggu dosa. Akhirnya Ia ditangkap, disiksa, dihina oleh bangsanya sendiri.  Ia diadili pengadilan Pilatus, kemudian Ia disalibkan di bukit Golgota dan wafat di atas kayu salib, lalu Ia dimakamkan. Pada hari ketiga Ia bangkit dengan mulia mengalahkan maut yang menggerogoti kehidupan dunia dan naik ke Surga dirumah Bapa-Nya yang kudus dan kekal.

Inilah iman orang Kristen pengikut ajaran Yesus Kristus. Kebangkitan Yesus merupakan pokok iman Kristiani bahwa Yesus adalah benar Tuhan dan putera Allah yang menyelamatkan kehidupan kelak dunia akhirat.

Dengan dasar iman Kristen inilah, maka peradaban baru bagi orang papua dimulai. Para misionaris utusan Tuhan Yesus Kristus, mulai masuk meletakan kakinya diatas bumi papua dimeteraikan dengan nama Yesus Kristus sang juru selamat dunia.

Misionaris utusan Tuhan, mulai menularkan ajaran kasih Yesus ditengah primitifisme kehidupan orang papua. Dalam tempo 106 tahun (1855-1961) ajaran kasih Yesus Kristus berhasil merubah peradaban hidup orang papua menjadi manusia baru pengikut ajaran Kristus.

ads

Seiring dengan penyebaran ajaran kasih Kristus, datanglah penguasa baru, penguasa duniawi pemerintahan Hindia Belanda yang berkuasa diatas bumi papua sejak 1828 – 1963.
Sesudah Hindia Belanda, selanjutnya bumi papua dikuasai oleh pemerintahan Republik Indonesia sampai dengan sekarang.

Baca Juga:  Vox Populi Vox Dei

Pesan yang ingin disampaikan dalam tulisan ini adalah bumi papua yang dibuka dengan kasih Tuhan Yesus Kristus itu sampai hari ini masih terus mengalami duka cita mendalam akibat kekerasan oleh negara, konflik dan penembakan sewenang-wenang oleh aparat negara Indonesia.

Dalam kehidupan orang papua merasa semakin tersiksa karena terus mengalami kekerasan, serta penembakan tanpa sebab dan alasan yang jelas. Bumi papua yang dimeteraikan dengan nama Tuhan Yesus itu berubah menjadi bumi pertumpahan darah anak manusia umat Allah.

Seluruh isi bumi mulai dari perut bumi, permukaan bumi, vegatasi tumbuhan darat, laut sampai udara dikuasai dan dirampok habis oleh penguasa atas nama negara. Orang papua sebagai pemilik atas semua kekayaan bumi tersebut tinggal nonton . Sedikit beraksi protes harus berhadapan dengan ancaman senjata api milik aparat negara.

Tidak segan-segan aparat negara bertindak kekerasan terhadap orang papua. Masalah sepele yang bisa ditangani dengan bijak, selalu disikapi dengan arogansi kekuatan senjata api. Sehingga banyak orang papua mati ditembak oleh aparat negara. Pelakunya dibiarkan tidak pernah diproses hukum, padahal negara ini adalah negara berdasar hukum.

Baca Juga:  Kura-Kura Digital

Seluruh sudut ruang bumi papua sudah dikuasai militer Indonesia. Jumlah militer yang bergerak dibumi papua lebih banyak dari jumlah penduduk asli orang papua. Bumi papua memang benar-benar dikepung habis oleh kehadiran militer Indonesia.

Dalam keadaan demikian rawan sekali terjadi letusan konflik sesama aparat negara apa lagi terhadap rakyat papua. Saking banyaknya kehadiran militer dibumi papua, orang papua banyak menjadi korban. Kehadiran militer sudah tidak bersahabat lagi dengan rakyat sipil orang papua.

Mereka (militer) itu dikirim kepapua dengan satu tujuan, yaitu menumpas habis agresi kelompok sipil bersenjata, sering disebut KKB. Karena itu dalam pandangan mereka (militer) semua orang papua yang rambut keriting , dan berkulit hitam adalah anggota KKB.

Beberapa peristiwa penembakan terhadap warga sipil orang papua di Kabupaten Nduga, Intan Jaya dan teranyar di Kuala Kencana Timika menunjukan militer Indonesia memandang semua papua adalah anggota KKB. Hal ini dibuktikan dengan kasus salah tembak terhadap warga sipil langsung diklaim atau dituduh anggota KKB. Padahal yang ditembak mati anak SD dibawah umur (kasus Intan Jaya), pemuda 20 tahun (kasus Timika), penembakan 5 warga sipil, 3 ibu muda dan 2 orang anak dibawah umur (kasus Distrik Mbua Kab Nduga).

Baca Juga:  Musnahnya Pemilik Negeri Dari Kedatangan Bangsa Asing

Kasus salah tembak ini mulai mentrend dewasa ini karena lebih banyak kehadiran militer Indonesia di bumi Papua. Mereka sebenarnya ingin mengejar untuk melumpuhkan kelompok KKB namun tidak berhasil, maka emosi mereka dilampiaskan salah tembak padawarga sipil orang papua yang tidak ada kaitannya dengan kelompok KKB.

Peristiwa demi peristiwa salah tembak ini dialami oleh orang asli papua, tetapi kasusnya tidak pernah diproses hukum. Hal ini semakin memperkuat keyakinan kita orang papua bahwa dalam pandangan militer Indonesia semua orang papua adalah KKB, sehingga jika ditembak matipun tidak ada urusan hukum.

Dengan demikian suasana duka didalam batin orang papua tidak pernah akan hilang selama kekerasan, penembakan sewenang-wenang terus berlangsung sepanjang masa. Orang papua akan terus berlutut lesu dibawah kaki salib Yesus, biar Tuhan Yesus Kristus yang cinta damai menghibur duka orang papua.

)* Penulis adalah Politisi dan Tokoh Masyarakat Papua

Artikel sebelumnyaSelain Sembako, Pemerintah Diminta Bagikan Bibit Tanaman
Artikel berikutnyaRalph Regenvanu, Mantan Menlu Vanuatu Pimpin Oposisi