JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Ketua Vanuatu West Papua Association and Unification Committee (VWPAUC), Pastor Alan Nafuki, telah menyambut baik konfirmasi Perdana Menteri Bob Loughman bahwa Pemerintahnya mendukung 100 persen pendirian komisinya terhadap dugaan pelanggaran HAM oleh militer Indonesia terhadap rakyat West Papua, dan pentingnya mengenali masa depan orang Melanesia.
Dalam pidato intinya pada Hut Vanuatu ke-40, Perdana Menteri meyakinkan negara dan dunia akan komitmen pemerintahnya terhadap penderitaan rakyat Papua Barat.
Pendeta Alan mengatakan dia yakin bahwa komite akan membuat kemajuan pesat di bawah pemerintah saat ini, karena tepat empat puluh tahun sejak Vanuatu pertama kali menjanjikan dukungannya untuk rakyat Papua Barat.
“Perdana Menteri dan saya pergi ke gereja yang sama setiap hari Minggu dan saya yakin bahwa Kepala Pemerintahan yang berdoa pada saat ini adalah penting, dan sesuai dengan doktrin alkitabiah kami bahwa kami telah tiba di depan pintu setelah empat puluh tahun di hutan belantara untuk prestasi bagi Vanuatu, VWPAUC, dan Papua Barat sebagai negara Melanesia,” katanya.
Sementara dia mengkonfirmasi penolakan Perdana Menteri bahwa Jakarta telah mengundang Vanuatu atau Komite untuk mengunjungi Jayapura mengenai pembicaraan, bahwa dialog seperti itu dimungkinkan.
“Jika seseorang dianggap musuh, harus dicari cara agar keduanya bisa berbicara satu sama lain untuk mencari jalan keluar. Begitu pula kita harus siap berdialog dengan Jakarta,” ujarnya.
“Perdana Menteri meyakinkan komite saya bahwa dia belum menerima undangan dari Jakarta, tetapi pemerintahnya menerima komunikasi dari Kantor Jakarta di Selandia Baru, di mana Papua Barat disebutkan tetapi tidak ada undangan langsung dari Jakarta.”
Pendeta Alan mengakui bahwa dirinya didekati oleh seseorang yang menyatakan bahwa namanya ada dalam daftar orang-orang yang diduga diundang oleh Jakarta untuk berkunjung ke Indonesia.
“Menyusul tuduhan tersebut, saya ingin menegaskan kembali bahwa komite saya hanya dapat bekerja dengan pemerintah, tetapi tidak dengan sindiran apa pun terkait pekerjaan kami di Papua Barat,” tegasnya.
Dia mengatakan begitu banyak yang telah ditunda karena Covid-19, tetapi begitu pembatasan perjalanan saat ini dicabut, dia ingin meyakinkan orang-orang di Vanuatu dan Pasifik dan dunia bahwa Komite-nya pasti akan “bergerak mengikuti arus di mana pun, dan itu sedang menuju.”
Sumber: Daily Post Vanuatu