Bantah Pernyataan TNI, Tokoh Gereja: Masyarakat Masih di Pengungsian, Belum Kembali ke Yigi

0
980

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Tokoh Gereja Kingmi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua membantah pernyataan Kolonel Inf JO Sembiring, Komandan Korem 172/PWY yang telah memberikan pernyataan bahwa situasi di Distrik Yigi, Nduga, Papua membaik dan warga mulai kembali ke rumah.Pernyataan ini diberitaan tvonenews.com pada 21 Juni 2022 lalu.

Pdt. Daud Kogeya, Ketua Klasis Gereja Kingmi Papua di Yigi membantah pernyataan itu. Dia mengungkapkan bahwa masyarakat Yigi dan masyarakat dari Kabupaten Nduga yang telah mengungsi akibat konflik antara TNI/Polri dan TPNPB sejak Desember 2018 belum kembali ke kampung halaman mereka.

Dia mengatakan saat ini kondisi keamanan di Yigi serta distrik lain di Kabupaten Nduga belum benar-benar aman. Sehingga para pengunsi masih berada di luar Nduga, seperti Jayawijaya, Lanny Jaya, Timika dan beberapa tempat lain yang menjadi tempat mencari aman bagi bara pengungsi.

Baca Juga:  KNPB Kembangkan Sayapnya Dengan Melantik Pengurus Konsulat Wilayah Gorontalo

Pdt. Daud menegaskan, pihaknya merasa kecewa dengan pernyataan pernyataan Kolonel Inf JO Sembiring, Komandan Korem 172/PWY yang bertolak belakang dengan fakt di lapangan.

“Hingga saat ini perang antara TNI atau Polri Vs TPNPB terus. Masyarakat unduga yang mengungsi, masi tetap di tempat pengungsiannya masing – masing,” tegasnya kepada media ini di Wamena, Kamis (23/6/2022) kemarin.

ads

Lanjut Pdt. Daud, masyarakat pengungsi asal distrik Yigi dengan tegas bantah atas pemberitaan tvonenews.com yang dipublikasi pada tanggal 21 juni 2022. Pernyataan bahwa masyarakat pengungsi Kabupaten Nduga asal Distrik Yigi sudah kembali ke kampung halaman karena distrik yigi suda kondusif adalah sangan pembohongan terhadap publik.

“Masyarakat yigi masih berada di wilaya pengungsian seperti kabupaten Jayawijaya, Lany Jaya, Timika dan Kenenyam (ibu kota kabupaten unduga),” tegasnya membantah.

Baca Juga:  PT Freeport Tidak Hargai Hak Buruh dan Masyarakat Adat

Menurutnya, saat ini masyarakat belum bisa pergi ke kampung halaman mereka di distrik Yigi, karena belum ada surat perintah atau sikap resmi dari pihak Pemerintah Indonesia maupun pihak TPNPB.

“Belum ada sikap, surat perintah dan jaminan dari pihak NKRI dalam hal ini Presiden RI [Ir. Joko Widodo] dan TPNPB – OPM Kodap III ndugama sebagai jaminan untuk kami kembali ke kampung. Jadi kami masyarakat Nduga dari klasis Yigi Barat belum bisa kembali ke kampung halaman kami,” tegasnya.

Sementara itu, Eak Gwijangge, Toko Intelektual asal Distrik Yigi menyatakan bahwa masyarakat pengungsi Nduga tidak serta merta mengambil keputusan untuk balik ke kampung halamannya. Karena banyak banyak nyawa manusia yang korban dalam pengungsian termasuk para perintis di wilaya tersebut.

“Para tokoh gereja dan tokoh perintis di Yigi, yakni Pdt. Getkorak Gwijangge, Pdt. Ninsuwon Gwijangge dan para hambah – hambah Tuhan yang ikut membangun daerah Yigi telah meninggal dunia dalam pengungsian. Kami tidak lagi kembali ke kampung halaman kami. Tidak ada jaminan keamanan untuk kami,” katanya.

Baca Juga:  MRP Papua Pegunungan Dukung Pemkab Jayawijaya Tertibkan Peredaran Miras dan Narkoba

Senada dengan Pdt. Daud Kogeya, Eak Gwijangge menyatakan bahwa pihaknya masih tunggu perintah dan jaminan keamanan dari pihak pemerintah Indonesia maupun pihak TPNPB – OPM Kodap III ndugama agar bisa kembali ke kampung.

“Kami tunggu surat perintah dari Egianus Kogeya dan Presiden RI dalam hal ini TNI atau Polri kepada masyarakat pengungsi nduga untuk kembali ke kampung halaman di Ygi, Mugi, Mapnduma dan delapan distrik yang masi kosong sejak tahun 2018 sampai saat ini,” pungkasnya.

Pewarta: Onoy Lokobal
Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaMahasiswa Papua di Sulawesi Utara Tolak Otsus Jilid II dan Pemekaran Provinsi Baru
Artikel berikutnyaTanggapan BPSDM Pegunungan Bintang Atas Tuduhan Ketua DPRD