ArsipPNS Mengeluh Karena Kualitas Beras Bulog di Wamena Tidak Layak Dikonsumsi

PNS Mengeluh Karena Kualitas Beras Bulog di Wamena Tidak Layak Dikonsumsi

Selasa 2015-03-17 01:34:00

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayah Pegunungan Tengah Papua keluhkan penyediaan beras jatah berlabel Bulog yang kualitasnya tidak layak untuk dikonsumsi. Bahkan mereka minta pihak pemerintah atau pengelola untuk mengevaluasi penyediaan beras itu.

“Sudah beberapa tahun terakhir ini beras jatah yang diberikan ke semua PNS dan TNI/Polri tidak layak dikonsumsi. Sudah berbau, banyak kotoran, kerikil, binatang kecil, bahkan berasnya sediri sudah hancur,” ungkap Yustina, seorang PNS di Wamena kepada suarapapua.com, Senin (16/3/2015) siang tadi.

 

“Jadi kami harap kepada Perum Bulog dan Irian Bakti sebagai eksekutor untuk melihat hal ini, sehingga para pegawai bisa menerima beras yang memang layak dikonsumsi. Kami bukan binatang jadi sediakan beras kayak makanan babi begitu.” ujar Yustina.

 

Hal senada, seorang PNS yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan, sebelum tahun 2012 atau 2013 lalu kualitas beras sedikit baik, namun setelah dua tahun itu kualitas beras sudah seperti makanan babi.

 

“Kami mohon pihak pemerintah untuk mengevaluasi, jangan daerah Jawa dan daerah lain saja yang nikmati beras kualitas baik, sedangkan kami di Papua kirim beras yang tidak layak. Kami bukan binatang,” tegasnya.

 

Sementara, keluhan para PNS itu diakui Kepala Kantor Logistik (Kansilog) Bulog Wamena, Minarmi.

 

Menurut Minarmi, memang jatah beras beberapa tahun terakhir ini kualitasnya tidak baik.

 

“Tetapi kami mau bagaimana? Kami sudah pernah ajukan ke pusat, tetapi hasilnya belum ada. Untuk beras sendiri didatangkan langsung dari Surabaya dalam kondisi seperti ini, jadi kami tinggal salurkan,” ujar Minarmi.

 

Tetapi, lanjutnya, jika di sebuah kantor atau dinas yang menerima beras yang memang tidak layak sekali, segera laporkan ke pihak Bulog Wamena untuk diganti.

 

“Kami akan ganti kalau memang beras itu benar-benar sangat tidak layak dikonsumsi.”

 

Editor: Mikael Kudiai

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

PBB Memperingatkan Dunia yang Sedang Melupakan Konflik Meningkat di RDK dan...

0
"Rwanda melihat FDLR sebagai ancaman besar bagi keamanannya. Tentara Kongo berkolaborasi dengan FDLR, yang membuat Kigali marah,” kata Titeca.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.