Tanah PapuaLa PagoKPU RI Didesak Prioritaskan Calon Anggota KPU Papua Pegunungan yang Bersih

KPU RI Didesak Prioritaskan Calon Anggota KPU Papua Pegunungan yang Bersih

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI diminta selektif melihat calon anggota KPU Papua Pegunungan yang masuk 10 besar, karena ada dua orang sebelumnya bermasalah di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Maikel Awom, salah satu aktivis peduli demokrasi, saat jumpa pers di kota Jayapura, Senin (4/4/2023), menegaskan, penetapan komisioner KPU di provinsi baru harus memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.

Di provinsi Papua Pegunungan, Awom menghendaki lembaga KPU harus bersih dari kepentingan politik. Dengan diisi komisioner yang bersih, tentu akan menghasilkan pemimpin yang bersih pula. Karena itu, KPU RI diminta prioritaskan bagian ini secara serius.

Baca Juga:  Wabup Lanny Jaya Minta Kepala OPD Percayakan Bawahan dan ASN Wajib Aktif

“KPU RI harus pertimbangkan kembali untuk dua oknum calon anggota KPU yang lolos 10 besar itu, karena mereka sebelumnya bermasalah,” ujarnya didampingi mahasiswa dan pemuda dari provinsi Papua Pegunungan.

Dua calon tersebut mesti ditinjau kembali agar jangan sampai wariskan hal salah di KPU provinsi baru. Sebagai aktivis yang juga lahir besar di Wamena, Awom merasa ini akan merusak lembaga KPU dalam menjalankan tugasnya menyelenggarakan pesta demokrasi.

Baca Juga:  Calon DPRP dan DPRK Jalur Pengangkatan Tidak Gadaikan Tanah Adat

“Kami minta ada cara yang sehat di KPU ini, kami ingin di posisi 5 besar harus orang-orang yang tidak ada persoalan. Jangan wariskan orang yang bermasalah sebelumnya, apalagi pernah berurusan di DKPP,” katanya.

Lanjut Awom, “Proses yang bersih harus dimulai dari awal, termasuk dalam pembentukan lembaga KPU. Semua pihak harus mendukung proses yang sedang berjalan, tetapi prosesnya juga harus selektif dan transparan.”

Ia menambahkan, dua calon bermasalah itu sebelumnya pernah bermasalah saat bertugas di kabupaten Tolikara dan datanya ada di DKPP. Karena itulah perlu ketegasan KPU RI soal dua orang ini.

Baca Juga:  Reses di Lanny Jaya, MRP Papua Pegunungan Membahas Hal Penting Ini

“Kalau tidak diindahkan, maka kami akan aksi besar-besaran. Ini harus dipertegas karena nanti masyarakat di Papua Pegunungan yang akan rasakan dampaknya,” tegas Awom.

Sementara itu, Meki Wetipo dari Tim Peduli Demokrasi Provinsi Papua Pegunungan, menilai kerja Timsel sudah baik hingga ada 10 besar calon anggota KPU dan tinggal menuju 5 besar.

“Kami  mendukung Timsel karena telah menentukan secara kolektif dan selama proses juga masyarakat harus berikan dukungan,” katanya.

Pewarta: Agus Pabika

Terkini

Populer Minggu Ini:

Viral! Petinggi NRFPB Datangi Sejumlah Instansi Pemerintah Hingga Kepolisian di PBD

0
“Ada dua surat termasuk kajian akademik tentang latar belakang konflik politik identitas di Tanah Papua kurang lebih 60 tahun ini harus diselesaikan dengan damai antara NRFPB dengan NKRI untuk mewujudkan kehidupan damai sejatera bagi semua orang di atas negeri ini,” kata Goram.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.