Tanah PapuaMamtaBappeda dan Dinsos Bersinergi Tangani Anjal dan Kemiskinan

Bappeda dan Dinsos Bersinergi Tangani Anjal dan Kemiskinan

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Parson Horota, kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kabupaten Jayapura, mengatakan, penanganan anak jalanan (anjal) dan kemiskinan secara umum di kabupaten Jayapura, Papua, baru di tahapan rancang regulasi.

“Kami di Bappeda tidak punya data. Yang punya data akurat itu ada di Dinas Sosial. Secara resmi Bappeda sudah bekerja sama dengan Dinas Sosial. Kami sementara susun regulasi bersama dengan soal penanganan kemiskinan,” jelas Parson Horota kepada wartawan di Sentani, Selasa (3/10/2023).

Baca Juga:  Sinode GKI Gelar Lokakarya Pendirian Yayasan Misi dan Diakonia

Kata Parson, regulasinya hampir sama dengan penanganan stunting.

“Menyangkut kemiskinan itu ada tiga hal utama yang harus kita lakukan, yaitu mengurangi beban pengeluaran rakyat, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengedukasi kantong-kantong kemiskinan,” tuturnya.

Untuk tiga hal itu, Bappeda menurutnya sedang menyusun regulasinya terkait rencana penanganan anjal dan kemiskinan.

“Saya pikir teman-teman di Dinas Sosial sudah punya rencana. Semua untuk kepentingan itu berhubungan dengan regulasi yang kami kerjakan, baik itu anak jalanan dan juga kemiskinan,” lanjut Horota.

Baca Juga:  Pendidikan Gratis dan Makan Bergizi Gratis Sama Penting

Selain penanganan anjal dan kemiskinan di kabupaten Jayapura, kata Parson, Dinkes juga melakukan penanganan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

“Dinas kesehatan juga sudah membuat pertemuan terkait dengan penanganan orang sakit jiwa di wilayah kabupaten Jayapura,” imbuhnya. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

Laga Akhir Imbang, Persipuncak dan Persido Laju ke Semifinal

0
“Sebelum lawan Persintan Intan Jaya, kami akan siapkan strategi khusus. Persintan juara grup karena mereka main bagus. Kami sudah analisis permainan mereka. Untuk menghadapi Persintan, kami harus mempersiapkan strategi khusus,” lanjut Yarangga.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.