Peresmian peningkatan layanan listrik menyala 24 jam di kota Tiom, kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Sabtu (1/6/2024) kemarin. (Liwan Wenda - Suara Papua)
adv
loading...

TIOM, SUARAPAPUA.com — Bertepatan dengan hari lahir Pancasila, pemerintah kabupaten (Pemkab) Lanny Jaya meresmikan pengoperasian listrik menyala 24 jam dari sebelumnya melayani pelanggan selama 12 jam per hari.

Launching peningkatan layanan listrik menyala 24 jam dihadiri pemerintah provinsi Papua Pegunungan dan Budiono, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Papua dan Papua Barat, di halaman kantor bupati Lanny Jaya, Sabtu (1/6/2024).

“Hari ini ada suasana baru, selama 10 tahun dianggarkan untuk listrik, masyakarat Lanny Jaya merindukan lampu ini menyala, kami sangat merindukan itu,” kata penjabat bupati Lanny Jaya, Alpius Yigibalom dalam sambutannya.

Kata Alpius, pihaknya telah memberikan tanggung jawab untuk pemasangan instalasi dalam rangka layanan listrik di Tiom, namun tidak sesuai harapan.

“Kami berikan tugas kepada staf kita untuk kelola, tetapi tidak pernah menyala normal, lampu menyala lalu padam,” ujarnya.

ads

Dijelaskan, usai dilantik sebagai penjabat bupati Lanny Jaya, ia menemui pihak PLN untuk mendiskusikan kelistrikan di kota Tiom.

Baca Juga:  Usai Dilantik, Begini Pesan Alpius Yigibalom Kepada Masyarakat Lanny Jaya

“Setelah ada kewenangan, saya bertemu dengan pihak PLN cabang Wamena, kami duduk dan hitung, ternyata yang dibutuhkan bunyinya miliar dan yang kami anggarkan itu jauh berbeda dengan perhitungan dari pihak PLN. Syukur karena PLN memiliki komitmen untuk launching lampu menyala 12 jam yang akan dilakukan oleh bapak gubernur,” jelasnya.

Penjabat bupati Lanny Jaya menghendaki agar listrik harus menyala 24 jam, sehingga direncanakan akan mendatangkan tengki minyak berukuran besar.

“Satu dua bulan ke depan kami akan siapkan satu tengki tambahan. Dari PLN bilang lampu siap menyala 24 jam kalau Pemda beli tengki lagi.”

Alpius Yigibalom beralasan, masyarakat di kabupaten Lanny Jaya sangat membutuhkan jasa penerangan seperti kota lain, lampu menyala selama 24 jam.

“Masyarakat kita ini membutuhkan fasilitas penerangan agar di malam hari mereka bisa menikmati lampu, tidak lagi duduk dalam kegelapan. Itu satu kerinduan kami,” jelas Yigibalom.

Baca Juga:  Tamatkan 25 Siswa SSB, Kogoya: Kami Selenggarakan Tiga Program

Sementara itu, Velix Fernando Wanggai, penjabat gubernur Papua Pegunungan, dalam sambutannya mengemukakan tiga makna terpenting di hari lahir Pancasila.

Pertama, hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi negara Indonesia, tepat hari lahirnya Pancasila. Kita hidup dalam politik, kehidupan yang rukun, dan kita tentu mengharapkan adanya keadilan dan kesejahteraan bagi semua orang di Tanah Papua, provinsi Papua Pegunungan khususnya di kabupaten Lanny Jaya. Ini arti penting dari Pancasila walau berbeda, kita satu, ini makna sebenarnya.

Kedua, makna kehidupan. Hari ini dari Tiom, kami baku bantu, baik dari PLN pusat, BUMN, pemerintah provinsi Papua Pegunungan dan pemerintah kabupaten Lanny Jaya, telah memberikan prioritas bahwa Lanny Jaya harus terang. Pj bupati dan manager PLN telah menjelaskan manfaat fasilitas penerangan bagi pendidikan, kesehatan, pemerintahan, usaha kopi, juga untuk semua masyarakat, sehingga semua dapat berjalan dengan baik. Pemerintah provinsi menyadari tidak bisa berbuat lebih besar, sehingga gandeng PLN sebagai mitra untuk bekerja sama, walau ada kekurangan, tetapi Pemkab Lanny Jaya sudah membangun, sehingga kita hargai para senior-senior yang telah meletakkan fondasi beserta berbagai upaya demi membangun pembangkit listrik. Hari ini kita sepakat kalau selama ini lampu menyala 12 jam, maka kedepan harus menyala 24 jam.

Baca Juga:  TPNPB Mengaku Bertanggung Jawab Dalam Aksi Kontak Tembak di Paniai dan Yahukimo

Ketiga, kalau kita punya lampu sudah terang, maka harus juga hati terang, jangan hati gelap. Makna kehadiran misionaris di Lanny Jaya untuk membawa cahaya terang. Bersama para gembala dan guru-guru dalan mengajarkan firman Tuhan. Jika dulu kita berada dalam kegelapan, maka hari ini kita ada dalam terang.

“Dulu lampu hanya menyala 12 jam, maka dengan menyala 24 jam ini kita perkuat mata hati, jiwa dan roh kita, agar kita menjadi cahaya terang dalam Tuhan,” ucap Wanggai. []

Artikel sebelumnyaPengadilan Rakyat Permanen Telah Membuka Prosedur Penyelidikan Kasus Kekerasan Negara di Papua
Artikel berikutnyaDatangi MRP PBD, Cipayung: Cagub dan Cawagub Wajib OAP!