JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Hak Asasi Manusia Fiji bersama #YoungSolwara dan rekan-rekannya berjalan bersama di Forum Konstitusi Warga – CCF ke Kantor Woman Crisis Center untuk mengekspresikan solidaritas dan dukungannya bagi Tanah Papua.
Berikut nama-nama lembaga dan NGO yang terlibat dalam koalisi Hak Asasi Manusia Fiji; Pacific Conference of Churches (PCC), Fiji Womens Rights Movement, Fiji Womens Crisis Centre , Fiji Council of Social Services, Social Empowerment Education Programme, Citizens Constitutional Forum, DAWN, DIVA, Pacific Islands Association of NGO and Pacific Alliance for Non Globalisation.
Baca juga: Gereja Pasifik Serukan Tarik Pasukan dan Ijinkan PBB ke Tanah Papua
Selain itu anggota LSM dari berbagai kalangan ini ketika aksi mendesak intervensi segera oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kunjungan oleh Komisioner HAM PBB ke Tanah Papua.

Tetapi juga pihaknya melakukan aksi #diam selama 20 menit untuk mengingat 30 an lebih nyawa yang hilang sejauh ini dalam penumpasan oleh pasukan Indonesia.
Setelah itu, pihaknya memasukan 1.500 pesan perlawanan atas solidaritas dan dukungan kepada Papua yang diisi dalam sebuah peti mati dibaluti bendera Bintang Fajar sebagai simbol kekerasan dan krisis kematian yang sedang berlangsung yang selanjutnya diantara langsung ke Kantor Hak Asasi Manusia PBB Pasifik di Suva, Fiji hari ini, Rabu 2 Oktober 2019.
Seorang anggota Hak Asasi Manusia dari Pacific Conference of Churches (PCC) yang tidak mau namanya disebutkan dalam sebuah pesan elektronik kepada suarapapua.com, Rabu (2/10/2019) mengakui bahwa semua pesan tentang dukungan kepada Papua yang diisi didalam peti mati tersebut dilakukan selama satu bulan.
Baca juga: Dewan Gereja Dunia Menyerukan Anggotanya Berdoa Untuk Situasi di Tanah Papua

Sementara, pada bulan lalu PCC mengibarkan bendera Bintang Fajar di depan Kantor Kedutaan Indonesia di Suva Fiji dan melakukan ibadah perdamaian.
Dalam ibadah perdamaian itu, lonceng digentangkan sebanyak 18 kali untuk mengenang kematian orang Papua di Tanah Papua.
“Peti mati yang berisi 1.500 pesan itu telah dibaluti dengan bendera Bintang Fajar lalu dibawah ke Kantor HAM PBB Pasifik di Suva,” kata sumber itu.
Pewarta: Elisa Sekenyap