ArsipPemuda Papua, Melihat Hari Sumpah Pemuda Sebagai Simbol Penjajah

Pemuda Papua, Melihat Hari Sumpah Pemuda Sebagai Simbol Penjajah

Rabu 2015-10-28 11:58:56

Jayapura, SUARA PAPUA.com—Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Indonesia Timur Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Se-Indonesia (AMPTPI), Natan Naftali Tebai, mengatakan, Pemuda Papua secara umumnya melihat hari Sumpah Pemuda sebagai simbol penjajah bagi pemuda Orang Asli Papua, ketimbang sebagai moment kebangkitan bagi pem

“Saat ini pemuda Indonesia yang ada di Papua lebih banyak ada dalam organisasi pemerintahan, mereka lebih bayak hanya motivasi popularitas, anggaraan serta nama besar organisasi ,”kata Ketua DPW Wilaya Indonesia Timur AMPTPI, Natan Naftali Tebai kepada suarapapua.com, Rabu, (28/10).

 

Kata dia, Negara indonesia di Papua tidak diterima oleh pemuda pemuda Papua. Indonesia menjadikan orang muda Papua sebagai musuh Negara, buktinya banyak yg ribunuh atas kasus Paniai Berdarah, Dogiyai, Yahukimo, dan pemenjaraan serta penangkapaan aktivis,”katanya.

 

Pemuda Papua memandang Negara Indoensia sebagai penjajah, pembunuh, kriminal, dan tdk pernah melaksnaakan pembinaan-pembinaa kritis yg sifatnya pemuda dijadikaan agen perubahan. Mala sbliknya sbg agen perusak moral dan masa depaan,”jungkapnya.

 

Tambahnya, pemuda Papua yg tergabung dalam organisasi pemuda Indoensia yang sudah terdaftar di Kesbangpol adalah pemuda-pemuda yg takut dirikan organisasi secara mandiri, bermartabat dan Indonesia,”tegasnya.

 

“Mereka itu di jadikan mental pragmatis. Orgnisasi-organisasi pemuda indoensiia dinpapau tidak pernah bicara tentang masalah pembunuhaan, penindasan, pemenjaraan, dll,”pintahnya.

 

Di tempat yang terpisah, Ketua Majelis Permusyawatan Mahasiswa Universitas Cendrawasih (MPM Uncen) Papua, Pontius Omaldoman, mengatakan, kondsisi yang terjadi di lapangan menurut pemuda Papua sangat tidak rasional,”katanya.
“hanya dengan adanya isuh nilai kemanusiaan yang tidak memanusiawikan pemuda Papua. Intinya, rill di lapangan sangat mengancam eksistensi pemuda dan masyarakat Papua,”tutupnya.

 

DELPIERO GOBAI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Jelang Groundbreaking, PT Sino Rapat Finalisasi Bersama PT MOW dan Pemkab...

0
“Ini adalah sejarah bagi Tanah Papua, khususnya kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Kami berharap ini akan semakin memperluas lapangan pekerjaan bagi masyarakat khususnya bagi warga Orang Asli Papua. Dan hal ini dapat membuktikan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus yang ada di kabupaten Sorong layak untuk dijadikan lahan investasi. Dan tentunya ini akan menjadi pionir atau langkah pembuka bagi investor lain untuk berinvestasi di KEK Sorong ini,” ujar Adriana Imelda Daat.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.