ArsipMartinus Werimon Terima Mandat Ketua KNPI Papua Versi Zulfakar

Martinus Werimon Terima Mandat Ketua KNPI Papua Versi Zulfakar

Sabtu 2014-07-19 03:02:15

PAPUAN, Jayapura — Salah satu tokoh pemuda Papua, Martinus Werimon mengaku telah menerima mandat untuk menjadi ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Daerah Papua versi Akbar Zulfakar.

"Saya akan dilantik pada 26 Juli 2014 di Jayapura," kata Werimon, dalam siaran pers yang ditujukan kepada wartawan di Jayapura, Papua.

 

Ia mengatakan, Akbar Zulfakar akan datang ke Jayapura bersama jajaran pengurus untuk melantik dirinya, pada Jumat (26/7) pekan depan.

 

"Pelantikan itu akan dilakukan di  salah satu hotel ternama di Jayapura," katanya.

 

Mantan ketua Senat Kampus Universitas Cenderawasih tahun 1997 itu juga menginformasikan,  setelah dilantik menjadi ketua, dirinya diberikan kepercayaan untuk menggelar Musyawarah Daerah (Musda) guna memilih dan melantik jajaran pengurus yang baru.

 

"Langkah selanjutnya setelah dilantik, saya diberikan mandat untuk menggelar Musda," katanya.

 

Martinus mengaku siap membawa KNPI Papua kearah yang lebih baik lagi dari era sebelumnya.

 

Salah satunya, akan mengakomodir pemuda-pemudi Papua untuk berkolaborasi dan berkarya guna kesejahteraan dan kemajuan rakyat daerah itu.

 

"Saya akan merangkul semua tokoh pemuda untuk bersatu membangun Papua," katanya.

 

Sebelumnya, awal bulan ini di Kabupaten Merauke telah dilaksanakan Musda KNPI Papua versi Taufan Eko Nugroho, dengan Max ME Olua terpilih sebagai ketua. 

 

Hanya saja, belum ada kepastian kapan akan dilantik

 

LINCOLD ALVI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.