ArsipELSHAM Papua Akan Terus Dampingi Masyarakat Papua

ELSHAM Papua Akan Terus Dampingi Masyarakat Papua

Senin 2012-05-07 10:19:00

“Secara khusus Elsham Fakfak menyoroti tindakan pengancaman Kapolres Fakfak, AKBP Rudolf Michael terhadap pimpinan Elsham pada bulan Maret 2012, yang telah membuat rasa tidak nyaman bagi para pekerja HAM di Kabupaten Fakfak,” ujar Freedy Warpopor, kordinator Elsham wilayah Fakfak ketika menghubungi suarapapua.com, Senin (07/05) dari Fakfak.

Menurut Fredy, Elsham juga mendukung dan akan membekap lembaga swadaya masyarakat (LSM) Anti Korupsi yang sedang dan akan mengadvokasi kasus-kasus Korupsi di Kabupaten Fakfak.

Sementara itu, Ketua Dewan Adat Mbaham Mata Fakfak, Sir Zet Gwasgwas juga menyoroti tindakan semena-mena yang dilakukan Kapolres Fakfak, AKBP Rudolf Michael beberapa waktu lalu.

“Semua manusia punya hak yang sama untuk hidup. Sehingga adanya hal yang berkaitan dengan pekerjaan kemanusiaan adalah tanggung jawab kita bersama,” kata Gwasagwas.

Dilanjutkan lagi, bahwa hukum seharusnya berlaku adil untuk semua orang, bukan terhadap kaum atau kelompok tertentu saja, apalagi jika hukum hanya ditegakan bagi orang kecil dan lemah.

“Dewan Adat punya tanggung jawab di negeri ini untuk melindungi semua orang tanpa membedakan suku, agama, dan latar belakang apapun, tetapi mereka yang di tempat ini adalah orang Mbaham matta dan mereka patut dilindungi.

Hal ini yang membuat sehingga Dewan Adat bersama Elsham melakukan pendampingan terhadap ke-8 orang warga yang Bahan bakar minyak di sita oleh aparat Polres Fakfak,” kata Ketua dewan Adat Mbaham Mata dalam sambutannya.

Acara ini dihadiri pula oleh korban penyitaan BBM Fakfak dan sejumlah aktifis dan simpatisan serta pemerhati HAM di Fakfak.

Kordinator Elsham wilayah Fakfak juga menegaskan akan terus melakukan pendampingan terhadap masyarakat Papua di Fakfak agar cita-cita Papua sebagai tanah damai dapat di wujudkan.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Nasionalisme Papua Tumbuh Subur di Tengah Penjajahan

0
Ternyata pendidikan dan pengajaran Pancasila, P4 dan sejarah Indonesia yang diajari oleh para guru di bangku sekolah tidak menghapus nasionalisme Papua merdeka. Justru anak-anak muda Papua ini semakin memahami jati diri mereka, identitas mereka, juga memahami dengan baik penjajahan Indonesia yang sedang terjadi di atas Tanah Papua dari tahun 1960-an.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.