ArsipLokasi Jatuhnya Pesawat Trigana Air Sudah Diketahui

Lokasi Jatuhnya Pesawat Trigana Air Sudah Diketahui

Senin 2015-08-16 20:45:30

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Lokasi jatuhnya pesawat Trigana Air yang sempat hilang kontak di Papua, telah ditemukan di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang Papua, Minggu malam (16/8/2015).

Keterangan pers bersama Kementerian Perhubungan menyebutkan, penemuan lokasi jatuhnya pesawat berdasarkan informasi warga di Kampung Distrik 3 Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua.

 

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Suprasetyo, mengatakan, berdasarkan keterangan warga, pesawat Trigana Air diduga menabrak Gunung Tangok, di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang Papua.

 

“Menurut informasi, pesawat Trigana Air yang hilang kontak telah ditemukan dan berdasarkan informasi dari masyakat, pesawat menabrak Gunung Tangok, detail mengenai kondisi pesawat masih dalam penelusuran,” jelas Prasetyo. (Baca: Pesawat Trigana Air Tujuan Oksibil Hilang Kontak).

 

Pesawat lepas landas dari Bandara Sentani 14.22 WIT dan seharusnya tiba di Oksibil pada 15.04, tetapi dinyatakan hilang kontak pada 15.00 WIT setelah menara pengawas lalu lintas udara di Oksibil tidak berhasil mengontak pesawat tersebut.

 

Kontak terakhir pesawat dengan menara bandara Oksibil, pada pukul 15.00 WIT. Pesawat trigana Air BK YRN melakukan kontak terahir dengan tower Oksibil pada 14.55 WIT.

 

Pada pukul 15.00 WIT menara pengawas Oksibil berupaya melakukan kontak dengan pesawat namun tak ada jawaban. (Baca: Ini Daftar 54 Penumpang Trigana Air yang Hilang Kontak).

 

Jumlah penumpang 49 orang yang terdiri atas 44 orang dewasa, dua anak dan tiga bayi, serta kru lima orang, antara lain Kapten Pilot Hasanudin.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

61 Tahun Aneksasi Bangsa Papua Telah Melahirkan Penindasan Secara Sistematis

0
“Kami mendesak tarik militer organik dan non organik dari tanah Papua dan hentikan operasi militer di atas tanah Papua. Cabut undang-undang Omnibus law, buka akses jurnalis asing dan nasional seluas-luasnya ke tanah Papua,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.