Pemkab Yalimo Diminta Perhatikan Longsor di Kampung Eregi

0
1310

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Yalimo diminta untuk memperhatikan longsor akibat banjirnya kali Inam Kampung Eregi Distrik Elelim pada Rabu 15/4/2020 lalu.

Pasalnya, Longsor dan banjir tersebut  mengakibatkan tanaman ubi, pinang, buah durian, buah merah, dan Pohon sagu. Hal tersebut disampaikan, Yannuz Mabel intelektual Kampung Eregi, Kamis (23/4/2020) dari Elelim Ibu Kota Kabupaten Yalimo.

“Tanggal 15 jam 2 siang hingga jam 6 sore hujan deras, akibatnya kali Inam banjir dan tempat kami tanam ubi, pohon sagu, pohon pinang, kelapa, buah durian, buah merah hancur. Banjir itu akibatkan longsor juga ternak kami hilang,” katanya.

Baca Juga:  KM Sanus 114 Terhambat Masuk Jita, Pemkab Mimika dan Freeport Harus Keruk Sungai

Katanya semua kerugian, telah dihitung dengan harapan agar ada perhatian dari pemerintah, karena menurutnya, sedang mengikuti proses perkembangan pandemi virus Corona.

“Jadi kerugian adalah, untuk tanaman jangka panjang, Seperti pinang 3 Lokasi sebanyak 200 pohon, buah durian 2 Lokasi 89 pohon, buah merah 600 Pohon, pohon sagu 6 pohon kebun ubi 6 lokasi semua dengan ukuran 600X200 dan ternak 5 ekor hilang,” tambah Mabel.

ads
Baca Juga:  Persatuan Pelaku Usaha Wisata di Raja Ampat: Kami Tidak Makan dari Tambang!

Sehingga pihaknya berharap, pemerintah Kabupaten Yalimo dan Bupati melihat kondisi dan membantu masyarakat yang kena dampak banjir dan longsor.

“Kami sangat berharap dan meminta untuk Pemda datang lihat dan membantu kerugian kami. Supaya kami tetap fokus tentang sambil mengikuti perkembangan Covid 19,” katanya.

Sementara itu Linder  Faluk mengatakan, demi kepentingan ekonomi Kabupaten Yalimo,  mesti harus di perhatikan supaya ekonomi berjalan baik.

Baca Juga:  Pemprov PBD Diminta Hentikan Tambang di Hutan Lindung Raja Ampat

“Yang terendam oleh longsor akibat banjir kan tanaman yang sebelumnya tidak ada di Yalimo. Sehingga sayang kalau dibiarkan dan makan waktu yang lama. Untuk ekonomi dikelola oleh anak daerah pemda harus melihat kondisi ini,” katanya.

Pewarta: Ardi Bayage

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaFeryana Wakerkwa Salurkan Bantuan untuk IPMAP Joglo
Artikel berikutnyaElai Giban: BLT di Yahukimo untuk Masyarakat Tidak Mampu