JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Yalimo diminta untuk memperhatikan longsor akibat banjirnya kali Inam Kampung Eregi Distrik Elelim pada Rabu 15/4/2020 lalu.
Pasalnya, Longsor dan banjir tersebut mengakibatkan tanaman ubi, pinang, buah durian, buah merah, dan Pohon sagu. Hal tersebut disampaikan, Yannuz Mabel intelektual Kampung Eregi, Kamis (23/4/2020) dari Elelim Ibu Kota Kabupaten Yalimo.
“Tanggal 15 jam 2 siang hingga jam 6 sore hujan deras, akibatnya kali Inam banjir dan tempat kami tanam ubi, pohon sagu, pohon pinang, kelapa, buah durian, buah merah hancur. Banjir itu akibatkan longsor juga ternak kami hilang,” katanya.
Katanya semua kerugian, telah dihitung dengan harapan agar ada perhatian dari pemerintah, karena menurutnya, sedang mengikuti proses perkembangan pandemi virus Corona.
“Jadi kerugian adalah, untuk tanaman jangka panjang, Seperti pinang 3 Lokasi sebanyak 200 pohon, buah durian 2 Lokasi 89 pohon, buah merah 600 Pohon, pohon sagu 6 pohon kebun ubi 6 lokasi semua dengan ukuran 600X200 dan ternak 5 ekor hilang,” tambah Mabel.
Sehingga pihaknya berharap, pemerintah Kabupaten Yalimo dan Bupati melihat kondisi dan membantu masyarakat yang kena dampak banjir dan longsor.
“Kami sangat berharap dan meminta untuk Pemda datang lihat dan membantu kerugian kami. Supaya kami tetap fokus tentang sambil mengikuti perkembangan Covid 19,” katanya.
Sementara itu Linder Faluk mengatakan, demi kepentingan ekonomi Kabupaten Yalimo, mesti harus di perhatikan supaya ekonomi berjalan baik.
“Yang terendam oleh longsor akibat banjir kan tanaman yang sebelumnya tidak ada di Yalimo. Sehingga sayang kalau dibiarkan dan makan waktu yang lama. Untuk ekonomi dikelola oleh anak daerah pemda harus melihat kondisi ini,” katanya.
Pewarta: Ardi Bayage
Editor: Arnold Belau