ArsipOridek Ap: Bangsa Papua Jangan Larut Dalam Kesedihan

Oridek Ap: Bangsa Papua Jangan Larut Dalam Kesedihan

Kamis 2012-04-26 11:06:45

Menurut Oridek, setiap tahun keluarga besar di Belanda selalu memperingati kematian ayahnya, termasuk atas kematian rekan ayahnya, Eddy Mofu yang juga dibunuh oleh militer Indonesia.

“Dan setiap tahun kami sedih sebab kami hidup jauh di rantauan. Saya berharap Bangsa Papua jangan terlalu sedih atas kematian bapak.

Yang kami harus ingat bukan saja kematiannya, tetapi cara hidup, dan apa yang dia lakukan untuk Bangsa Papua waktu dia masih hidup,” ujar Oridek.

“Kematian sendiri tidak ada arti, hanya apa yang kita lakukan dalam hidup yang bisa jadi kesan atau kisah untuk Bangsa Papua dikemudian hari,” ujar Oridek yang telah puluhan tahun bermukim di Belanda.

Oridek menambahkan, apa yang dilakukan oleh ayahnya semasa hidup adalah untuk mempertahankan identitas bangsa Papua dari penjajahan Indonesia.

“Bapak bersama teman-teman punya tujuan hanya mempertahankan identitas Bangsa Papua,” kata Oridek.

Lanjut Oridek, kalau setiap anak asli Papua sadar dan mempertahankan identitas dan ras Papua Melanesia pasti ada harapan dikemudian hari.

“Dengan kesadaran ini bangsa Papua sudah merdeka dalam jiwa (you are a free man from the inside), setiap manusia yang berjiwa merdeka, tidak akan pernah dijajah oleh aparat kolonial dunia, dan akan terus melawan,” tegas Oridek.

Dalam kesempatan ini, Oridek juga menyampaikan terima kasih atas penghargaan rakyat Papua Barat terhadap ayahnya dengan memperingatinya setiap tahun.

“Semoga bapak punya kematian jadi motivasi untuk kita semua. Banyak pejuang Papua Merdeka yang sudah korbankan diri untuk kebebasan Bangsa Papua.

Tugas kita generasi muda saat ini adalah melanjutkan perjuangan tersebut sampai kita menang,” tutup Oridek.

Arnold Clemens Ap lahir pada tanggal 1 Juli 1945 di Biak, dan dibunuh oleh Militer Indonesia (Kopassandha/Kopassus) pada tanggal 26 April 1984 di Pantai Pasir II Base G.

Ia dapat dikatakan sebagai tokoh nasionalis Papua, dimana saat Masyarakat Papua sedang terbagi oleh identitas kedaerahan, beliau justru menemukan cara bagaimana masyarakat Papua (Sorong-Merauke) bisa mengenal idenitas nasionalnya sebagai penduduk kepulauan Pasific-Melanesia.

OKTOVIANUS POGAU

 

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pembagian Paket Tidak Transparan Bagi Pengusaha Asli Papua

0
"Kami datang ke sini karena kami rasakan pembagian kuota pekerjaan barang dan jasa selama ini kepada pengusaha asli Papua tidak transparan dan tidak adil dalam pembagiannya," ujar Pilemon Ulimpa.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.