Senin 2012-10-01 15:03:15
"Pemberitaan di media massa yang menyatakan dua bom siap ledak ditemukan di sekertariat KNPB wilayah Baliem di Wamena itu tidak benar,†tegas Medlama.
Menurut Medlama, Bom yang diberitakan oleh aparat kepolisian itu sama sekali bukan milik KNPB dan hal ini dinilai skenario yang dibuat-buat oleh aparat kepolisian untuk mengkriminalisasi KNPB.
"Beritai penemuan bom tersebut hanya permainan pihak-pihak yang tidak senang terhadap perjuangan KNPB bersama seluruh rakyat Papua Barat,†tegas Medlama di depan wartawan.
Masih menurut Medlama, dirinya sangat menyesalkan perlakuan aparat kepolisian yang telah menangkap 10 orang anaggota KNPB wilayah Baliem, di Wamena pada tanggal 29 september lalu tanpa alasan yang jelas.
“KNPB menilai, pelaku pemboman di kantor DPRD Jayawijaya dan kantor Lantas Jayawijaya belum di ungkapkan oleh aparat kepolisisan hingga saat ini, dan bukan oleh KNPB," katanya.
Sehingga, lanjut dia, adanya penemuan dua bom siap kedak di secretariat itu hanya sebuah skenario yang dilakukan oleh Negara ini melalui aparat kepolisian untuk mengkambinghitamkan KNPB sebagai pelaku pemboman itu.
“Kami juga sangat kaget dengan adanya penemuan dua bom siap ledak itu, sebab KNPB tidak pernah menyimpan bom,†tegasnya lagii.
Lagi menurut Jubir KNPB ini, Bom yang ditemukan itu secara tiba-tiba dan KNPB tidak tahu keberadaan bom itu, "Kami juga meminta kepolisisan untuk tidak menuduh KNPB tetapi segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap bom itu dan mengungkap bom itu milik siapa dan buatan siapa bom tersebut,†tuturnya lagi.
Mengakhiri komentarnya, Medlama menambahkan meskipun berbagai cara dilakukan oleh aparat kepolisian terhadap KNPB, namun posisi KNPB tetap sebagai media rakyat Papua Barat dan akan telus melawan NKRI di tanah Papua.
ARNOLD BELAU
