ArsipBesok Kapolda Papua dan Pangdam/XVII Cenderawasih Tiba di Paniai

Besok Kapolda Papua dan Pangdam/XVII Cenderawasih Tiba di Paniai

Selasa 2014-12-09 21:30:00

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Papua, Irjen Yotje Mende, dan Panglima Komando (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen Fransen Siahaan, dikabarkan akan segera mengunjungi Kabupaten Paniai, Papua, Rabu (10/12/2014) besok.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Pudjo Sulistiyo, saat dikonfirmasi suarapapua.com, Selasa (09/12/2014), membenarkan jika Kapolda Papua akan mengunjungi Paniai.

 

“Benar, Kapolda akan ke Paniai, kalau Pangdam saya tidak tahu,” kata Kabid Humas, singkat, via telepon selulernya. (Baca: Wadir Intelkam Polda dan Asintel Kodam/XVII Cenderawasih tiba di Paniai).

 

Sementara itu, Asisten Inteljien (Asintel) Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Immanuel Ginting, saat bertatap muka dengan warga Paniai, Selasa (9/12/2014) siang tadi, memastikan Pangdam akan berkunjung ke Paniai. (Baca: Kelima Jenazah Tidak akan Dimakamkan Sebelum Kapolda dan Pangdam Tiba di Paniai).

 

Menurut Asintel, Pangdam XVII/Cenderawasih tiba di Paniai untuk bertatap muka dengan keluarga korban, termasuk memastikan pelaku penembakan yang telah menewaskan lima warga sipil. (Baca: Ketua AJI Kota Jayapura: Polisi Tidak Profesional Dalam Kasus Paniai).

 

Sementara itu, Yones Douw, salah satu tokoh masyarakat Papua mengungkapkan, keempat jenazah hingga malam ini masih berada di lapangan Karel Gobay, Enarotali, Papua. (Baca: Lagi, Satu Warga Paniai Tewas Ditembak TNI/Polri; Korban Jadi Lima Orang).

 

“Jenazah yang satu atas nama Abia Gobay sudah dibawah pulang keluarga ke rumah, dan tadi siang dimakamkan, tapi empat jenazah masih dibaringkan di rumah sakit,” ujar Yones. (Baca: Ini Pernyataan AMP Terkait Penembakan 5 Warga Sipil di Paniai).

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pembagian Paket Tidak Transparan Bagi Pengusaha Asli Papua

0
"Kami datang ke sini karena kami rasakan pembagian kuota pekerjaan barang dan jasa selama ini kepada pengusaha asli Papua tidak transparan dan tidak adil dalam pembagiannya," ujar Pilemon Ulimpa.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.