BeritaRakyat Paniai Turun Jalan Tolak Pemekaran Provinsi

Rakyat Paniai Turun Jalan Tolak Pemekaran Provinsi

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Rakyat Papua di kabupaten Paniai yang tergabung dalam Front Persatuan Rakyat (Fopera) Papua, hari ini, Senin (14/3/2022), melakukan demonstrasi damai menolak pemekaran daerah otonomi baru (DOB) provinsi Papua Tengah di wilayah Meepago dan Papua secara keseluruhan.

Sebelum long march ke titik aksi kantor DPRD dan kantor bupati Paniai di Madi, masyarakat berkumpul di lapangan Karel Gobai, Enagotadi, distrik Paniai Timur.

Setelah berkumpul massa melakukan waita (lari berputar) berulangkali. Sekitar pukul 10.00 WP massa bergerak ke Madi.

Sebelum massa bergerak, pihak kepolisian meminta aksi harus berlangsung dengan aman dan tertib.

Aparat keamanan siap mengawal sampai selesai, dengan catatan penanggungjawab aksi koordinir semua massa agar tidak ada pihak tertentu bikin kacaukan aksi damai tersebut.

Permintaan disampaikan Kasat Lantas Polres Paniai dengan menggunakan pengeras suara kepada massa aksi.

Baca Juga:  HRM Rilis Laporan Tahunan 2023 Tentang HAM dan Konflik di Tanah Papua

Massa aksi meneriak yel-yel “tolak pemekaran” sepanjang perjalanan hingga tiba di kantor DPRD. Ketua DPRD Paniai Sem Nawipa bersama beberapa anggota DPR menerima massa aksi.

“Orasi kami harus didengar oleh pemerintah eksekutif sebagai pihak eksekutor dalam menjawab soal aspirasi. Apalagi sekarang bupati Paniai yang lagi bicara banyak untuk pemekaran provinsi Papua Tengah. Sedangkan kalian DPRD hanya terima dan teruskan aspirasi ke mereka. Dari sini, dari kantor DPRD, kami tidak akan sampaikan aspirasi. Kami minta bapak-bapak DPRD silahkan jalan duluan di depan massa aksi pimpin kami ke kantor bupati,” pinta Abet Gobay, koordinator umum aksi.

Setelah setuju, bersama massa bergerak ke kantor bupati. Asisten 1 Setda kabupaten Paniai, Thomas Yeimo, mewakili bupati kabupaten Paniai Meki Nawipa bersama beberapa anggota DPRD menerima massa aksi.

“Pemekaran adalah malapetaka bagi seluruh rakyat Papua dari sektor kehidupan apapun. Oleh karena itu, kami seluruh rakyat Papua di negeri Paniai dengan tegas tolak, tolak dan tolak pemekaran provinsi baru secara keseluruhan di atas negeri Papua, tidak hanya provinsi Papua Tengah,” tegas juru bicara aksi, Jekson Degei, dalam orasinya.

Baca Juga:  Siswa SMKN 1 Paniai Lulus Dengan Nilai Memuaskan, Kepsek: Kami Bangga

Pemekaran juga tak hanya akan makin menyusahkan hidup orang Papua, karena menurutnya, pemekaran merupakan bagian dari upaya genosida untuk mempercepat orang Papua musnah dan kekayaan alam Papua dikeruk habis.

“Kami minta semua elit birokrat di Meepago khususnya kepada bupati Paniai dan seluruh elit birokrat di Papua ini stop mengemis minta pemekaran,” ujar Yunus Eki Gobai, juru bicara aksi, sebelum orasi dari perwakilan yang lain.

Massa aksi kemudian dipersilahkan bergantian menyampaikan orasi mewakili tokoh agama, adat, masyarakat, perempuan, pemuda, ASN, anak jalanan dan mahasiswa, suku (Mee, Moni, Wolani), serta daerah dari seluruh wilayah Meepago.

Baca Juga:  PWI Pusat Awali Pra UKW, 30 Wartawan di Papua Tengah Siap Mengikuti UKW

Usai semuanya menyampaikan orasi, pihak pemerintah diminta menanggapi aspirasi tersebut.

“Pada dasarnya kami sebagai pemerintah sangat menghargai semua aspirasi yang sudah kalian sampaikan. Aspirasi kalian ini nanti setelah DPR bentuk Pansus akan diteruskan sesuai mekanisme yang ada supaya pemerintah pusat bisa tanggapi,” kata Thomas Yeimo, Asisten 1 Setda kabupaten Paniai.

Sem Nawipa, ketua DPRD kabupaten Paniai, saat giliran bicara, mengaku siap melanjutkan aspirasi rakyat ke gubernur, MRP dan DPRP.

Dalam proses itu menurut Nawipa, akan melibatkan dua orang dari Fopera.

Abet Gobay, koordinator umum aksi tolak DOB, usai bacakan pernyataan sikap rakyat, serahkan langsung kepada ketua DPRD Paniai.

Massa aksi kemudian menandatangani petisi tolak pemekaran, sebelum akhirnya membubarkan diri dengan aman dan tenang.

Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

Penangkapan AN di Enarotali Diklarifikasi, TPNPB: Dia Warga Sipil!

0
"Anand Nawipa atau Andarias Nawipa yang ditangkap itu bukan anggota TPNPB. Saya sudah cek semuanya sampai di markas paling bawah. Dia warga sipil. Pemuda biasa. Dia bukan anggota TPNPB. Jadi, ada bilang dia pelaku itu militer kolonial rekayasa semuanya, hoaks itu," ujar Mathius Gobay, panglima Kodap XIII Kegapa Nipouda Paniai, mengklarifikasi.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.