ArsipOtis Tabuni: Masyarakat Papua Stop Mengemis Jabatan ke Jokowi!

Otis Tabuni: Masyarakat Papua Stop Mengemis Jabatan ke Jokowi!

Rabu 2014-09-17 07:30:15

PAPUAN, Semarang — Otis Tabuni, aktivis mahasiswa Papua di Semarang meminta, sejumlah orang Papua yang mengklaim sebagai tokoh masyarakat adat Papua untuk tidak mengemis jabatan ke Calon Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta.

"Meminta jabatan dan menteri, dan mengemis sana-sani ke Jakarta bukan sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah Papua, karena itu saya minta untuk dihentikan," tegasnya kepada suarapapua.com, Selasa sore.

 

Menurut Otis, sejak dulu kala memang segelintir orang Papua menggunakan akal busuk, tanpa hati nurani, mengemis jabatan menteri ke Jakarta seakan-akan orang Papua membutuhkan kesejahteraan dan uang.

 

"Jabatan itu untuk memperkaya diri, dan keluarga mereka sendiri, omong kosong untuk kemajuan orang Papua. Lihat saja Freddy Numberi, selama hampir delapan tahun menjadi menteri, tidak ada satupun orang Papua yang dikaderkan di tingkat nasional," tegasnya.

 

Saat ini, lanjut mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta ini, orang Papua membutuhkan dialog yang inklusif, antara pemerintah Indonesia dengan rakyat Papua terkait sejarah dan masa lalu.

 

"Dialog sejarah, yang bermuara kepada dialog politik itu yang dibutuhkan orang Papua, bukan uang, jabatan, dan kesejahatraan," tegasnya lagi.

 

Otis juga mengkritisi isu Papua Merdeka yang dipakai oleh para pejabat Papua untuk dagangan di Jakarta, karena isu tersebut paling ampuh buat Jakarta takut dan buka diri.

 

"Kan aneh, yang berjuang dan bicara Papua Merdeka itu kelompok lain, sedangkan segelintir orang Papua pakai isu itu untuk raup keuntungan di Jakarta, ini yang terjadi," tegasnya.

 

Dari waktu ke waktu, lanjut Otis, orang Papua minta merdeka, atau lepas dari negara RI tanpa embel-embel apapun, karena itu pemerintah perlu mengambil tindakan atas tuntutan orang Papua.

 

"Kami mau merdeka penuh melalui mekanisme internasional yang legal dan bermartabat; Yakni melalui referendum, Indonesia jangan takut untuk buka diri," tegasnya.

 

Sebelumnya, seperti dilaporkan situs majalahselangkah.com, sejumlah orang yang mengklaim diri sebagai tokoh Papua terus melakukan pertemuaan dengan Capres terpilih, Jokowi di Jakarta, atas persoalan di tanah Papua. 

 

Pertemuaan-pertemuaan tersebut dikoordinir oleh Barisan Merah Putih (BMP), dan Barisan Relawan Jokowi wilayah Papua di Jakarta sejak bulan lalu.

 

MARSELINO TEKEGE

1 KOMENTAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

20 Tahun Menanti, Suku Moi Siap Rebut Kursi Wali Kota Sorong

0
"Kami ingin membangun kota Sorong dalam bingkai semangat kebersamaan, sebab daerah ini multietnik dan agama. Kini saatnya kami suku Moi bertarung dalam proses pemilihan wali kota Sorong," ujar Silas Ongge Kalami.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.