ArsipAdvokasi Layanan Publik, JW Noken Jayawijaya Gelar Pertemuan

Advokasi Layanan Publik, JW Noken Jayawijaya Gelar Pertemuan

Selasa 2015-10-13 08:24:01

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Guna meningkatkan kualitas menulis dan advokasi pelayanan publik di Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya, Komunitas Jurnalis Warga (JW) Noken Jayawijaya menggelar pertemuan di Rumah Bina Wamena belum lama ini.

Selain kualitas menulis dan advokasi yang menjadi isu penting dalam pertemuan itu, dilakukan juga list atau daftar isu pelayanan publik yang perlu diadvokasi dan selanjutnya dilakukan pembagian isu itu ke masing-masing anggota JW, sehingga dilakukan peliputan.

 

Vero Asso, Ketua Komunitas JW Noken mengatakan, pertemuan ini sedianya dilakukan untuk melihat perkembangan menulis dan juga melihat perkembangan pelayanan publik kedepan untuk diadvokasi.

 

“Teman-teman, bagaimanapun juga JW ada untuk mengadvokasi pelayanan publik di daerah ini, jadi mari kita bersama-sama untuk terus belajar bersama dan meningkatkan advokasi kita di bidang layanan, supaya ada evaluasi dan pelayanan benar-benar menyentuh masyarakat,” kata Vero dalam pertemuan itu.

 

Selain itu, kata Vero, dengan pertemuan ini agar memupuk persatuan dan kekompakan anggota JW Noken, sehingga setelah pertemuan bisa lebih kompak dalam melakukan tugas jurnalis sebagai advokator pelayanan publik.

 

Sementara, Ronny Hisage mengatakan, pertemuan seperti ini musti dilakukan setiap minggu, sehingga ada evaluasi antara anggota JW dan juga bisa memunculkan isu-isu layanan publik lain yang perlu diadvokasi.

 

“Ya, kami sepakati untuk lakukan pertemuan setiap minggu, terutama hari Sabtu, supaya minggu baru kita bisa liputan,” ujar Hisage yang adalah Jurnalis RRI Wamena.

 

Dalam pertemuan itu, selain anggota JW Noken, turut hadir pula beberapa jurnalis yang memang konsen di bidang pelayanan publik di daerah Jayawijaya dan sekitarnya.

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Orang Mee dan Moni Saudara, Segera Hentikan Pertikaian!

0
“Kami tegaskan, jangan terjadi permusuhan sampai konflik diantara orang Mee dan Moni. Semua masyarakat harus tenang. Jangan saling dendam. Mee dan Moni satu keluarga. Saudara dekat. Cukup, jangan lanjutkan kasus seperti ini di Nabire, dan di daerah lain pun tidak usah respons secara berlebihan. Kita segera damaikan. Kasus seperti ini jangan terulang lagi,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.