Rabu 2014-08-06 21:37:45
PAPUAN, Jayapura — Salah satu tahanan politik Papua, Filep Jacob Karma memberikan respon terkait simposium rakyat Papua Barat yang akan digelar awal Oktober 2014 mendatang di Port Villa, Vanuatu.
“Berkali-kali dilangsungkan pertemuaan di luar negeri, kegagalan cuma karena ada perpecahan. Tiap orang berambisi untuk menjadi pemimpin, berambisi untuk organisasinya, ini harus sadar, hal-hal seperti ini menggagalkan persatuan,†kata Karma.
Â
Menurut Karma, semua pimpinan harus mau rendah hati, buka diri, dan saling mengalah, agar tujuan yang diperjuangkan bersama bisa segera tercapai.
Â
“Kalau ada yang tidak saling bersepakat, silakan dibicarakan dengan baik-baik, jangan saling baku rampas seperti kejadian lalu-lalu,†katanya.
Â
Karma justru berharap, sebelum digelar simposium nanti, orang Papua diharapkan bicara masalah-masalah penghambat persatuan di dalam negeri sendiri.
Â
“Setelah itu silakan pergi keluar negeri, karena pasti akan menjadi satu suara. Ini harapan dan himbauan saya kepada semua pimpinan-pimpinan Papua,†tutup Karma.
Â
Sebelumnya, Pastor Alain Nafuki, Ketua panitia pelaksana mengatakan, kegiatan akan ditunda ke bulan Oktober 2014, yakni dimulai dari tanggal 1 sampai 4 Oktober mendatang.
Â
“Keputusan tersebut dibuat setelah panitia mengkaji kembali kesiapan dari berbagai kelompok perlawanan yang akan diundang guna menghadiri simposium dimaksud,†kata Pastor Alain.
Â
Salah satu tokoh Papua Merdeka di Vanutua, Andy Ayamiseba ketika dikonfirmasi suarapapua.com, membenarkan informasi tersebut.
Â
"Keputusan untuk penundaan sesuai dengan hasil rapat tanggal 5 Agustus 2014 kemarin,†kata Andy.
Â
OKTOVIANUS POGAU