SelasaĀ 2016-04-19 00:39:29
DOGIYAI, SUARAPAPUA.com — Pencuri bobol kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) kabupaten Dogiyai.ĆĀ Hal itu membuat pelayanan di kantor Dispendukcapil tidak berjalan lancar.ĆĀ Karena pencuri berhasil bawah kabur dua kamera perekaman E-KTP dan empat buah monitor (PC).ĆĀ
Yosep Kogaa, sekretaris Dispendukcapil Dogiyai menjelaskan, pencuri telah membobol tiga ruangan kerja bidang kependudukan, ruang kerja bidang catatan sipil dan ruang perekaman E-KTP serta operator.
“Pencuri sudah bobol tiga ruangan kerja. Mereka mencuri dua buah kamera perekam E-KTP dan beberapa monitor. Yaitu monitor perekam E-KTP satu buah, monitor penulisan E-KTP satu buah, monitor percetakan satu buah dan monitor serta CPU satu buah,” ungkap Kogaa kepada suarapapua.com, Senin (18/4/2016) di Dogiyai, Papua.
Kogaa mengaku, seluruh data milik Dispendukcapil tidak hilang. Dan aman. Namun untuk saat ini tidak bisa mencetak. Karena sarana kerja sudah dicuri semua dan juga ada dualisme kepemimpinan di tubuh Dispendukcapil Dogiyai.
“Data semua ada. Tapi kami belum bisa cetak karena barang-barang sudah dicuri. Juga karena ada dualisme kepemimpinan dalam Dispendukcapil di sini (Dogiyai),” jelas Kogaa.
Menurutnya, pembobolan kantor Dispendukcapil itu terjadi pada Sabtu 16 April 2016.
“Saya tidak tahu orang mencuri jam berapa karena saya baru lihat pukul 17.00 WIT. Setelah saya cek dari luar pagar, karena pintu gerbang tertutup, tetapi pintu utama terbuka. Saya membuka pintu dan cek, ada dua ruang yang dibobol lewat jendela, tetapi tidak berhasil karena jendelanya dipasang terali besi. Lalu mereka masuk lewat pintu,” jelas Kogaa saat ditemui di ruang kerjanya.
Kata Kogaa, sejak hari Sabtu pihaknya sudah berusaha untuk mencari tahu, tetapi hingga kini belum tahu siapa yang membobol. Selanjutnya, kejadian itu telah dilaporkan ke polisi agar pelakunya ditindak.
“Kami tidak tinggal diam, kami juga terus akan mencuri aset daerah ini,” ucapnya.
Sementara itu, Laurens Tebai, kepala bidang Catatan Sipil saat ditemui di ruang kerjanya mengaku pembobolan itu menyebabkan pelayanan sedikit tersendat. Karena saat ini tidak ada komputer maupun kamera yang bisa digunakan untuk kerja.
“Pencuri sudah bawa alat-alat yang memang sangat penting dalam pelayanan di Dispendukcapil. Dan kami saat ini tidak bisa bekerja. Semua jadi terhambat,” ujar Laurens.
Editor: Arnold Belau
AGUSTINUS DOGOMO