Kamis 2014-12-04 16:21:45
ILAGA, SUARAPAPUA.COM — Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB), Jenderal Goliat Tabuni mengaku siap bertanggung jawab atas penembakan dua anggota Brimob, di depan Kantor Bupati Puncak Papua, Ilaga, Papua, Rabu (3/12/2014) pagi.
Seperti yang dilansir dari komnas-tpnpb.net, pelaku penembakan tersebut adalah anggota dari Lekagak Telenggen dan Militer Murib, yang berada dibawah pimpinan Jenderal Goliat Tabuni.
Â
Menurut Goliat, dua senjata jenis, yakni AK-47 dan satunya SS-1 milik dua anggota Brimob sudah berpindah tangan ke kelompok TPN-PB yang selama ini berada dibawah komandonya.Â
Â
“Tadi pagi anggota TPN-PB tembak dua anggota Brimob, senjata jenis AK-47 dan SS-1 sudah ditangan kami,†ujar Tabuni, ketika melaporkan peristiwa tersebut kepada situs komnas-tpnpb.net, dari Puncak Jaya, Papua. (Baca: OTK Tembak Dua Anggota Brimob di Puncak Papua).
Â
Goliat juga mengatakan, perampasan senjata bukanlah hal yang baru, "Ini adalah upaya memperkuat TPN-PB. Sementara belum ada pihak yang membantu senjata untuk TPN-PB, kami akan tetap merampas milik militer Indonesia, kapan pun, dan dimana pun di wilayah Papua Barat," katanya.
Â
Kata Jenderal TPN-PB yang bermarkas di Tingginambut ini, perampasan senjata adalah satu-satunya cara menambah kekuatan untuk melawan militer Indonesia, dengan tujuan memperjuangkan Penentuan Nasib Sendiri bagi bangsa dan Rakyat Papua Barat.
Â
"Rampasan senjata milik Aparat indonesia juga bagian dari upaya persiapan revolusi total, untuk merebut hak kemerdekaan bangsa Papua Barat sebagaimana tujuan dari TPN-PB."
Â
"Senjata yang berhasil dirampas dari tangan militer Indonesia, tidak akan pernah dikembalikan kepada aparat negara Indonesia. Senjata rampasan resmi menjadi milik TPN-PB untuk melawan balik militer Indonesia di Papua," tegasnya.
Â
Menurut Goliat, dua senjata yang dirampas adalah milik tentara, bukan milik masyarakat sipil, karena itu hal ini dapat dibenarkan. (Baca: Honai Adat Dibakar, Situasi Puncak Papua Mencekam).
Â
"Kami adalah tentara, mereka juga tentara, kami selalu dibunuh dengan senjata, kami juga akan melawan dengan senjata," tandasnya.
Â
“Penembakan hari ini adalah sesuai perintah panglima tinggi, kami masih dalam revolusi tahapan, sambil persiapan revolusi total, tujuan Papua merdeka,†ujarnya.
Â
Editor: Oktovianus Pogau
Â
MIKAEL KUDIAI