ArsipPertikaian Antara Pihak Kama, Kurulu dan Gamelia Telah Diselesaikan

Pertikaian Antara Pihak Kama, Kurulu dan Gamelia Telah Diselesaikan

Jumat 2015-01-16 15:49:15

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pertikaian kembali terjadi di Wamena. Kali ini terjadi aksi saling lempar di halaman Mapolres Jayawijaya, Kamis (15/1/2015) sore antara masyarakat Kama, Kurulu, dan Gamelia.

Dalam insiden ini tak ada korban jiwa, hanya saja 5 orang dari kedua belah pihak harus dilarikan ke rumah sakit karena terkena lemparan batu.

 

Wakapolres Jayawijaya, Kompol Irwan Sunudin, S.Ik ketika dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya, Jumat (16/1/2015) membenarkan kejadian tersebut.

 

Dikatakan, aksi saling lempar itu berawal dari penyelesaian kasus Lakalantas Kurulu dan almarhum Kapolsek Wamena Kota yang terkena panah di Pikhe. Yang mana, penyelesaiannya tengah dilakukan di halaman Mapolres Jayawijaya, pada Kamis.

 

“Dari hasil penyelesaian pertama, terjadi kesepakatan bahwa keluarga almarhum Kapolsek tuntut Rp1 Milyar setengah dan Babi 200 ekor,” jelas Wakapolres.

 

Pada saat pembayaran, terjadi ketidaksesuaian permintaan dari keluarga Kapolsek Wamena Kota kepada pihak Gamelia. Dari Gamelia hanya menyiapkan 52 ekor babi dan uang Rp50 juta, kemudian pihak Kama menyiapkan 20 ekor babi.

 

“Namun terjadilah ketidakcocokan karena tidak sesuai tuntutan pihak Wim Mabel Kurulu. Mereka bersih keras dengan tuntuan mereka, kemudian dari Gamelia mereka sudah menyampaikan bahwa inilah kemampuan kami, kami mau kasih apa lagi, akhirnya mulai memanas,” jelasnya.

 

Sehingga, kubu keluarga almarhum Kapolsek berdiri karena tidak terima. Terjadilah keributan lalu mulai saling lempar batu. Aparat kepolisian berusaha melerai, namun massa keluar lalu saling kejar-kejaran.

 

“Kami sempat sweeping di Polres, namun di Polres banyak batu, sehingga terjadi saling lempar batu. Akibat kejadian itulah jatuh korban sebanyak 5 orang, dari Kurulu 3 orang, 1 orang, kemudian 1 ini masyarakat tidak tahu menahu terkena dampaknya di depan Koramil,” tegasnya.

 

Kedua kelompok kemudian berhasil diamankan dan dipulangkan masing-masing pada sore hari. Meski demikian, akibat insiden ini berdampak pada pemalangan jalan di Kampung Mulima, Kurulu sejak pukul 8.00 WIT. 

 

Sore harinya, pemalangan berhasil dibuka pada pukul 2.00 Wit setelah Wakapolres Jayawijaya, bersama Sekda Lanny Jaya, Christian Sohilait dan Sekda Jayawijaya, Yohanes Walilo memberikan arahan ditempat.

 

“Disana (Kurulu) kemudian ditambahlah kekurangan dari tuntutan itu. Tadi disampaikan babi 55 ekor, ditambah uang Rp200 juta jadi Rp 250 juta dan hari ini pembayarannya,” kata Wakapolres.

 

Ditambahkan, situasi keamanan pasca saling lempar itu sudah aman dan kondusif. Pihak Kama, Kurulu maupun Gamelia sepakat tidak ada reaksi susulan lagi.

 

“Kasus ini telah ditangani aparat kepolisian sehingga kita sama-sama menahan diri. Bila ada hal-hal yang tidak sesuai saat mediasi tidak perlu dengan emosi dan kita berpikir logis,” tukasnya.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aparat Hadang dan Represi Aksi Demo Damai Mahasiswa Papua di Bali

0
“Kondisi hari ini, rakyat Papua menghadapi situasi represif, intimidasi serta pembunuhan yang sistematis dan terstruktur oleh negara pasca otonomi khsusus diberlakukan tahun 2001. Akibatnya, konflik berkepanjangan terus terjadi yang membuat aparat TNI/Porli menuduh warga sipil dengan sembarangan,” tutunya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.