ArsipBupati Paniai Ajak Anak-Anak Aibon Bangkit dari Kebiasaan Buruk

Bupati Paniai Ajak Anak-Anak Aibon Bangkit dari Kebiasaan Buruk

Rabu 2015-03-18 18:08:30

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Bupati Kabupaten Paniai, Hengky Kayame mengakui bahwa untuk memanusiakan manusia yang berkualitas agar nantinya dapat hidup mandiri dan sejahtera di daerah Paniai adalah sesuatu yang tidak gampang.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati pada saat acara diskusi dengan tema “Mencari Solusi Terhadap Penganggur di Paniai” yang digelar Dewan Adat Daerah (DAP) Kabupaten Paniai, di GSG Uwata Wogi Yogi, Rabu (18/3/2015) pagi ini.

 

“Semua komponen dan lapisan serta etnis yang ada di Paniai mari sama-sama bergandeng dan saling bahu-membahu mengatasi masalah ini. Masalah pengangguran itu, masalah yang berat. Tidak segampang kita membalikkan telapak tangan,” ungkap Bupati di hadapan masyarakat yang hadir.

 

Menurut bupati, ada dua kelompok yang akan diusahakan untuk dicarikan lapangan pekerjaan. Pertama anak-anak aibon dan kedua mereka yang sudah menyelesaikan pendidikan tapi belum mendapatkan pekerjaan.

 

“Selain mengatasi penganggur bagi ade-ade yang punya ijazah, kita juga akan mencari solusi buat anak-anak aibon. Kalau kedua kelompok ini sudah aman, saya yakin dengan cepat penganggur di Paniai akan berkurang,” jelas mantan Bupati Karateker Kabupaten Deiyai ini.

 

Acara yang juga dihadiri Kepala Bank Papua Cabang Paniai, Samuel Mote dan Wakapolres Paniai, AKBP Marianus Laba, Bupati menjelaskan ada beberapa program yang akan dilaksanakan dalam beberapa waktu kedepan dalam rangka mengurangi angka pengangguran di Paniai.

 

“Untuk mengatasi angka pengangguran yang cukup tinggi di Paniai, ada beberapa program yang akan saya lakukan. Misalnya akan diadakan penerimaan Satuan Polisi Pamong Praja, penerimaan tenaga honorer di setiap SKPD dan untuk anak-anak aibon akan dibuatkan satu organisasi yang resmi supaya bisa dititipkan dalam setiap proyek-proyek atau pekerjaan lainnya,” ujar Bupati.

 

Jadi untuk anak-anak aibon, lanjut Bupati, sebentar setelah acara selesai daftarkan semua anak-anak aibon yang ada di Enarotali, lalu tunjuk siapa ketuanya dan seterusnya, kemudian bawa berkas itu ke saya supaya perkumpulan kalian akan saya buatkan SK Bupati.

 

Di kesempatan yang sama, kepala Bank Papua Cabang Paniai, Samuel Mote mengatakan siap melayani masyarakat pribumi yang berkeinginan melakukan usaha sendiri.

 

“Bagi anak daerah Paniai yang ingin usaha saya siap melayani, asal kalian juga siap mengikuti aturan yang berlaku di bank. Dan saya minta kalian harus serius, tidak boleh main-main,” kata Mote.

 

Mote mengajak ambillah contoh dari pedagang pendatang yang mampu mengelola uang dengan baik. Sebab ketika Bank memberikan modal, sejak itupulah ada beban yang harus dibereskan berdasarkan perjanjian.

 

Sementara itu, Wakapolres Paniai, AKBP Marianus Laba, yang hadir dalam acara ini mengajak dan meminta seluruh masyarakat tanpa terkecuali dapat bekerja sama dengan aparat keamanan untuk menjaga ketertiban, ketentraman dan kenyamanan daerah agar program yang disampaikan bupati dapat berjalan dengan baik.

 

“Seluruh masyarakat yang ada di derah Paniai, saya minta mari kita sama-sama bekerja untuk menjaga kestabilan daerah dari segala macam aktivitas yang meresahkan kita. Kalau sudah aman, pasti semua yang kita mau buat tentu akan terlaksana dengan baik, apalagi sekarang sudah ada program bagus dari bupati buat kalian,” kata Laba yang baru bertugas di Paniai kurang lebih satu bulan.

 

Editor: Mikael Kudiai

 

STEVANUS YOGI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Orang Mee dan Moni Saudara, Segera Hentikan Pertikaian!

0
“Kami tegaskan, jangan terjadi permusuhan sampai konflik diantara orang Mee dan Moni. Semua masyarakat harus tenang. Jangan saling dendam. Mee dan Moni satu keluarga. Saudara dekat. Cukup, jangan lanjutkan kasus seperti ini di Nabire, dan di daerah lain pun tidak usah respons secara berlebihan. Kita segera damaikan. Kasus seperti ini jangan terulang lagi,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.