Senin 2016-01-11 05:07:48
WAMENA, SUARAPAPUA.com — Di Kabupaten Jayawijaya, Papua, harga eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin capai Rp. 50ribu/liter.
“Ya, memang harga bensin mahal. Kendaraan banyak, pasokan ke Wamena kurang cuma dengan pesawat terbang,” ujar Samuel kepada suarapapua.com, di Pasar Potikelek, Wamena, Papua, Senin (11/1/2016) siang.
Lanjut Samuel, pemerintah selama ini menambah pasokan BBM ke daerah-daerah, termasuk melayani ke kabupaten-kabupaten pemekaran lainnya.
“Coba kita lihat kabupaten Nduga, Lanny Jaya, Yalimo, Mamberamo Tengah, Tolikara, Puncak Jaya. Semua ambil BBM dari Wamena,” katanya.
Pemerintah di daerah pegunungan tengah Papua ini sudah waktunya untuk duduk sama-sama dan berbicara tentang hal ini. Kalau pemerintah tidak bicara sama-sama untuk menuntaskan hal ini, tentu rakyat yang akan jadi korban.
“Saya harap, pemerintah di pegunungan tengah bersatu untuk kepentingan bersama. Sekarang BBM sudah turun, tapi harga masih tetap sama saja,” tuturnya.
Sementara itu, salah seorang penjual bensin eceran yang tidak mau menyebutkan namanya, mengatakan bahwa dirinya biasa membeli BBM di beberapa APMS terdekat dan menjualnya lagi.
“Saya beli dengan harga dua puluh empat ribu, saya jual dengan harga lima puluh ribu,” katanya.
Dia juga mengatakan, kebanyakan BBM yang dijualnya itu terjual pada waktu malam hari, pasalnya banyak tukang ojek yang kehabisan bensin.
“Bensin yang saya jual ini laku di waktu malam, tukang ojek yang beli kalau mereka punya bensin habis,” ucapnya.
Dari hasil penjualan bensin, dirinya bisa menafkahi keluarganya dan membayar uang sekolah anaknya yang masih duduk di bangku pendidikan.
Ketika ditanya soal mahalnya harga BBM, dirinya merasa hal tersebut wajar-wajar saja.
“Saya rasa biasa saja. Saya sudah hidup lama di Wamena sudah bisa dengan kondisi ini,” ucapnya menutup pembicaraan.
Editor: Oktovianus Pogau
MIKHA GOBAY
