ArsipAMP: PT Freeport dan Semua Perusahaan Asing Harus Angkat Kaki dari Tanah...

AMP: PT Freeport dan Semua Perusahaan Asing Harus Angkat Kaki dari Tanah Papua!

Selasa 2015-02-03 01:23:45

YOGYAKARTA, SUARAPAPUA.com — Mahahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Yogyakarta dan Solo hari ini, Senin (2/2/2015) menggelar aksi menuntut pemerintah Indonesia, Jokowi-JK untuk segera tutup PT Freeport di tanah Papua yang dinilai dalang kejahatan kemanusiaan bagi orang Papua.

Aksi yang dihadiri puluhan orang, dimulai dari Asrama Mahasiswa Papua "Kamasan I", dan diakhiri di titik nol KM di Malioboro. (Baca: AMP Serukan Demo Damai Tuntut PT. Freeport Indonesia Ditutup).

 

Salah satu orator menegaskan tuntutan rakyat Papua kepada pemerintah Indonesia untuk segera menutup PT Freeport dan semua perusahaan asing yang ada di Tanah Papua.

 

"Semua harus ditutup karena perusahaan-perusahaan ini hadir di Papua hanya membawa kesengsaraan dan pemusnahan orang Papua," ujar seorang Perempuan Papua dalam orasinya.

 

AMP dalam statemen, menuntut segera menarik seluruh militer (TNI-Polri), baik organik maupun non-organik dari tanah Papua. (Baca: Gubernur Papua Ancam Usir Freeport Jika Tetap Bangun Smelter di Gresik).

 

Ditegaskan, Militer Indonesia hadir di tanah Papua hanya untuk melindungi perusahaan-perusahaan asing yang ada di Papua. Perusahaan gunakan kekuatan militer untuk menindas, meneror, bahkan membunuh rakyat Papua, yang ingin menuntut hak-hak mereka atas wilayah yang telah diwariskan oleh para leluhur bangsa Papua.

 

"Tidak ada pilihan lain, kecuali tarik militer dari seluruh wilayah Papua," tegas koordinator lapangan dalam orasinya di Nol KM Malioboro. (Baca: Gubernur Papua: Freeport Silakan Angkat Kaki dari Papua!).

 

AMP secara tegas juga menuntut Gubernur Papua harus dengan segera menutup PT Freeport tanpa melihat berbagai pertimbangan. (Baca: Beri Kelonggaran Kepada Freeport, Menteri ESDM Diminta Mundur)

 

"Pembangunan smelter bukan menjadi alasan pemerintah Provinsi Papua. Seluruh rakyat secara tegas meminta untuk menutup segera PT Freeport," ujar salah satu massa aksi.

 

"Karena masalah bukan hari ini saja yang terjadi, pembunuhan, pembantaian, terus terjadi di tanah Papua sesudah PT Freeport dan semua perusahaan masuk di tanah Papua," lanjutnya.

 

AMP melalui keterangan tertulis menyebutkan tiga tuntutan utama dalam aksi kali ini. (Baca: DAD Paniai: PT Freeport Harus Libatkan Masyarakat Adat Pemilik Hak Ulayat)

 

Pertama, mendesak untuk segera menutup dan menghentikan aktivitas eksploitasi semua perusahaan Multy National Coorporation (MNC) milik negara-negara imperialis, seperti PT. Freeport, BP, LNG Tangguh, Medco, Corindo dan lain-lain dari seluruh Tanah Papua.

 

Kedua, mendesak Indonesia menarik militer Indonesia (TNI/Polri) organik dan non-organik dari seluruh Tanah Papua untuk menghentikan segala bentuk kejahatan kemanusiaan oleh negara Indonesia terhadap rakyat Papua Barat.

 

Ketiga, menuntut akses atas hak bangsa Papua menentukan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua Barat.

 

Editor: Mary

 

MIKAEL KUDIAI

Terkini

Populer Minggu Ini:

PBB Memperingatkan Dunia yang Sedang Melupakan Konflik Meningkat di RDK dan...

0
"Rwanda melihat FDLR sebagai ancaman besar bagi keamanannya. Tentara Kongo berkolaborasi dengan FDLR, yang membuat Kigali marah,” kata Titeca.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.