ArsipGEMPAR Sesalkan Pernyataan Lukas Enembe

GEMPAR Sesalkan Pernyataan Lukas Enembe

Rabu 2013-11-06 14:42:30

PAPUAN, Jayapura— “Kami sangat sesalkan pernyataan gubernur yang menyatakan aspirasi yang kami sampaikan kepada gubernur Papua, Lukas Enembe tidak mewakili aspirasi seluruh rakyat Papua dan hanya segelintir orang saja yang ajukan. Pernyataan gubernur ini sangat disanyangkan. Karena kami mahasiswa sampaikan aspirasi rakyat Papua. Bukan aspirasi kami mahasiswa.”

Hal ini disampaikan oleh Ketua BEM FISIP Uncen yang juga Koordinator Gempar, Yason Ngelia saat ditemui suarapapua.com, siang tadi di Perumnas III, Waena, Jayapura, Papua.

Menurut Yason, pernyataan seperti itu tidak pantas di keluarkan oleh seorang Gubernur, karena mahasiswa menyampaikan aspirasi secara murni dan tidak punya kepentingan.

Lanjut pria berrambut gimbal ini, “Kami sesal karena gubernur Papua, Lukas Enembe buat sejarah baru. Dimana gubernur siapkan ratusan massa masyarkat asli Papua untuk jaga kami di pintu masuk kantor gubernur. Dan ini menunjukan seorang gubernur Papua ini seperti banci," ujarnya.

Harusnya, menurut Yason, seluruh aspirasi rakyat itu harus diterima. Bukan tutup kantor dan sembuyi dibalik jendela tonton mahasiswa dan masyarakat sipil yang ia sisapkan untuk berkonflik.

"Ini aneh. Dan ini sejarah baru yang hanya dibuat oleh Lukas Enembe, Gubernur Provinsi Papua,” tegasnya Yason.

Terkait dengan Otsus Plus, menurutnyai, mahasiswa menilai gubernur Lukas Enembe mengembalikan atau mengumpulkan seluruh komponen masyakarat Papua yang berkepentingan untuk memutuskan kebijakan seperti apa yang baik dan cocok untuk seluruh rakyat Papua, yakni, Apakah Otsus Plus atau Dialog.

"Tidak bisa gubernur bilang karena Uncen yang usulkan Otsus Plus jadi Otsus Pluslah yang terbaik bagi orang Papua. Karena Otsus Plus itu lahir karena keinginan pemerintah dalam hal ini SBY, Velix Wanggai dan Lukas Enembe. Jadi kami minta gubernur jangan lempar batu sembunyi tangan. Tapi gubernur harus bertanggung jawab atas semua kebijakan." tegasnya lagi.

Karena Otsus Plus sudah terlanjur diambil alih dan disahkan oleh DPRP, Yason meminta Gubernur sebagai lembaga eksekutif tertinggi di provinsi Papua harus ambil alih tegas dan semua aspirasi dari MRP, masyarakat dan mahasiswa yang mewakili orang Papua harus diakomodir dengan baik.

“Kalau tidak kami mahasiswa yang tergabung dalam Gempar akan terus melakukan perlawanan dengan cara dan gaya kami sendiri,” tegas Ketua BEM FISIP Uncen ini.

Sementara itu, Seplhy Yeimo, mahasiswa Antropologi Universitas Cenderawasih mengatakan, mahasiswa takkan pernah mundur sebelum mahasiswa mendapatkan draf RUU Otsus Plus.

"Kami juga meminta supaya lembaga Uncen bersama dengan pemerintah provinsi Papua untuk segera hapus Demokrasi Center,” tegasnya lagi.

Terkini

Populer Minggu Ini:

ULMWP Himbau Rakyat Papua Peringati 1 Mei Dengan Aksi Serentak

0
“ULMWP sebagai wadah koordinatif gerakan rakyat, siap bertanggung jawab penuh atas semua rangkaian aksi yang dilakukan dalam bentuk apa pun di hadapkan kolonialisme Indonesia dan dunia Internasional.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.