Jumat 2016-01-22 10:20:19
WAMENA, SUARAPAPUA.com — Panitia Yubelium 50 tahun Injil masuk Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (PGBP), menggelar rapat panitia kedua guna menyusun program kerja masing-masing seksi dan penetapan kewajiban per gereja di Wamena, Jumat (22/1/2016).
Ketua panitia, Inenius Wenda, S.Th, mengatakan, organisasi Baptis Papua sudah lama masuk di wilayah orang Lani tepatnya di Tiom oleh beberapa tokoh dibawah pimpinan Association Baptist Missionary Society (ABMS) pada tahun 1956.
“Akhirnya, kami telah bentuk panitia Yubelium 50 tahun di wilayah Baptis Papua guna memperingati Injil masuk Baptis Tanah Papua,” kata Wenda.
Diakuinya, selama itu misionaris yang pimpin gereja Baptis sampai masa transisi atau persiapan pada tahun 1966. Setelah melihat orang Baptis mampu dan mandiri memimpin Gereja sendiri, sehingga mereka memberikan kesempatan dan kewenangan kepada orang Baptis atau anak daerah untuk pimpin sendiri.
“Tahun 1966 Permenas Kogoya diangkat sebagai ketua sinode pertama. Dan seterusnya beberapa tokoh Baptis yang telah memimpin umat-Nya secara periodik sampai kami memasuki tahun 2016. Jadi, tahun ini 50 tahun genap tepatnya 14 Desember 2016,” tuturnya.
Wenda menjelaskan, tahun 2016 adalah tahun genap untuk memperingati Yubelium 50 tahun Injil masuk Baptis.
Tepatnya di Magi, tempat kelahiran gereja Baptis di Yaneme distrik Makki Kabupaten Lanny Jaya, sebelumnya Kabupaten Jayawijaya. Dengan demikian, telah dibentuk panitia pada tahun 2013 sampai sekarang.
“Rapat pertama kami sudah lalui di Makki pada tanggal 14 Oktober 2015 dan hari ini tanggal 22 Januari 2016 merupakan pertemuan kedua untuk membahas persiapan dan kesiapan seluruh seksi menyangkut pembahasan program kerja, sosialisasi tentang pengumpulan dana pertama untuk Yubelium,” jelas Wenda.
Kegiatan panitia selanjutnya, kata dia, akan diteruskan masing-masing sekretariat. “Kami sudah tetapkan beberapa sekretariat antara lain Kantor BPP PGBP di Jayapura, Gereja Baptis Bahtera Wamena, Distrik Makki Kantor Wilayah Magi dan Kabupaten Lanny Wilayah Tiom,” jelasnya.
Wenda mengatakan, “Kami tidak mengharapkan siapa-siapa, sumber dana adalah dari jemaat, gereja, panitia dan kader-kader Baptis.”
Selanjutnya panitia akan kerja keras dan lanjutkan rapat-rapat koordinasi untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaannya.
Editor: Oktovianus Pogau
DIUS KOGOYA
