JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Para pengunjung kesal pelaksanaan festival mangga golek yang diselenggarakan di kampung Dormena, distrik Depapre tanggal 20 Agustus 2020, lantaran tidak ada persiapan dari panitia penyelenggara.
Awalnya, festival itu direncanakan dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus, namun di undur dan dilaksanakan tanggal 20 Agustus 2020.
Seorang pengunjung festival, Arman Renzal kepada suarapapua.com mengakui, mangga yang hendak dipamerkan telah dipanen pada tanggal 11 Agustus 2020, sehingga bisa dibilang bukan festival atau pameran, tetapi sederhananya menjual hasil panen mangga.
“Ini bukan pamerkan, tapi dijual,” kata Arman Renzal, Kamis (20/8/2020).
Selain itu ia mengkritisi nama yang menurutnya terlalu di besar-besarkan. “Namanya itu Agro Wisata Mangga Dormena boleh, supaya pengunjung sambil berwisata bisa menikmati Mangga khas Dormena,” ujarnya.
Seorang ibu yang tak mau namanya disebutkan mengakui terjebak macet akibat banyaknya pengunjung yang menghadiri festival tersebut. Terutama karena jalan masuk yang kecil, ditambah lokasi parkir yang kecil.
“Sebenarnya ini kembali ke persiapan panitia, yang mana belum 100 persen harus diselenggarakan. Mereka sudah edarkan informasi di sosial media. Apalagi bertepatan dengan hari libur, jadi yang pasti semua warga ke sini untuk nikmati mangga khas Dormena,” ujar seorang warga tersebut.
Ia mengakui, kehadirannya di sana tidak mendapatkan apa-apa. Ia balik mempertanyakan, terkait penyediaan mangga secara gratis. “Yang ada kita harus beli. Harga di sini 3 buah 100 dan 2 buah 50 ribu. Bisa dibilang harga lebih mahal dari pada di kota,” ungkapnya.
Ia berharap kedepannya agar panitia penyelenggara mempersiapkan seluruh acara secara baik, termasuk semua perlengkapan yang dibutuhkan pengunjung.
Festival sendiri berlangsung dari tanggal 20-22 Agustus 2020.
Pewarta: Hendrik Rewapatara
Editor: Elisa Sekenyap