BeritaKesehatanJelang Paskah, PMI Paniai Bagi Masker dan Semprot Cairan Disinfektan di Gereja

Jelang Paskah, PMI Paniai Bagi Masker dan Semprot Cairan Disinfektan di Gereja

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Cegah penyebaran virus Covid-19 jelang hari raya Paskah, Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten Paniai membagi masker dan menyemprot cairan disinfektan di gereja, hari ini (31/3/2021), di Enarotali, Paniai.

Pembagian masker dilakukan di sepanjang jalan dari depan kantor Polsek Paniai, pertigaan jalan pasar Iyaipugi, depan kantor Bank Papua hingga pertigaan jalan Dupia.

Sedangkan penyemprotan untuk mensterilkan tempat ibadah dilakukan di dua gereja yakni di gereja Kingmi Eklesia dan gereja Pantekosta (GPdI) Paniai. Juga di sekolah SMP Negeri 1 Paniai.

Abed Kobepa, ketua PMI kabupaten Paniai, usai melakukan dua kegiatannya itu, kepada suarapapua.com, mengatakan, tujuan utama bagikan masker dan menyemprot cairan disinfektan adalah hendak meningkatkan kesadaran masyarakat  agar terus dan selalu mematuhi protokol kesehatan 3M, menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan, seperti yang dianjurkan pemerintah.

“Perayaan hari Paskah pasti ramai. Nah, mengingat itu, kami PMI lakukan dua kegiatan ini. Supaya pada saat hari H nanti, semua umat yang ikut ibadah pakai masker dan gedung gereja sendiri aman. Sehingga inti kegiatan kami ini adalah kami ingin tingkatkan kesadaran masyarakat Paniai agar selalu waspada terhadap Covid-19 yang sampai sekarang masih terus menyebar dengan wajib patuhi protokol kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

Masker yang dibagi dua karton besar dan semuanya terbagi habis. Cairan disinfektan yang disemprot pun demikian.

“Meski kerja kami tidak menyeluruh, tapi setidaknya kami telah membantu masyarakat dan pimpinan gereja serta sekolah dengan apa adanya sesuai kemampuan kami. Karena misi kerja kami adalah misi kemanusiaan menyelamatkan yang membutuhkan pertolongan,” tutur Kobepa.

Salah satu anggota PMI Paniai saat menyemprot cairan disinfektan ruangan ibadah gereja Kingmi Eklesia Enagotadi, Paniai, Rabu (31/3/2021) siang. (Stevanus Yogi – SP)

Dari kegiatan pertama yang dilakukan itu, kata dia, ditemukan masih banyak orang yang belum memahami pentingnya cegah Covid-19. Sehingga sosialisasi terkait ini perlu ditingkatkan.

Baca Juga:  Situasi Paniai Sejak Jasad Danramil Agadide Ditemukan

“Ada gereja yang tolak dan ada gereja yang terima kami dengan sangat baik. Mereka yang tolak, kami tidak paksa. Tetapi ini menunjukkan pemahaman akan pentingnya cegah Corona di Paniai masih jauh dari yang kita semua harapkan.”

“Untuk itu, kegiatan-kegiatan sosialisasi harus diperbanyak. Kalau tidak ada kendala, kami akan lakukan lagi. Dalam hal ini, pemerintah daerah bisa membantu kami agar bersama kita memberi pemahaman yang baik kepada masyarakat yang sampai sekarang masih benar-benar awam dengan hal-hal serius seperti Corona dan lainnya,” harap Kobepa.

Ia juga berharap pemerintah daerah dapat menyediakan kantor PMI dan alat kelengkapan penunjang kerja PMI.

“Di Paniai ini sering terjadi musibah-musibah dan itu hampir tiap tahun bahkan bisa lebih. Contohnya seperti banjir, longsor, kebakaran dan air danau meluap. Karena itu, kami harap pemerinth dapat memfasilitasi semua keperluan kami agar kami menjalankan semua tugas dan tanggung jawab PMI sebagaimana mestinya. Terutama itu honai atau kantor kami,” harapnya.

Baca Juga:  Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

Kobepa menambahkan, alasan pihaknya memilih menyemprot juga di sekolah SMPN 1 Paniai karena mendapat informasi satu guru dan dua siswa di sekolah tersebut baru-baru ini dari hasil pemeriksaan pihak rumah sakit ditemukan ada gejala terpapar Covid-19.

Pendeta Hans Tebai, gembala gereja Pantekosta (GPdI) Paniai, mengaku senang PMI dapat menyemprot gedung gerejanya karena jemaatnya majemuk.

“Jemaat saya banyak dan berasal dari berbagai suku di Indonesia. Jadi, saya senang PMI bisa datang semprot cairan disinfektan di gereja kami. Apalagi jelang Paskah pasti jemaat saya ramai. Pencegahan dini seperti ini perlu sekali. Terus juga karena ini bagian dari pelayanan selamatkan umat manusia dari sisi jasmani,” kata Tebai.

Pewarta: Stevanus Yogi
Editor: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

61 Tahun Aneksasi Bangsa Papua Telah Melahirkan Penindasan Secara Sistematis

0
“Kami mendesak tarik militer organik dan non organik dari tanah Papua dan hentikan operasi militer di atas tanah Papua. Cabut undang-undang Omnibus law, buka akses jurnalis asing dan nasional seluas-luasnya ke tanah Papua,” pungkasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.