PendidikanKunjungi Tiga Asrama Usai Dilantik, Intelektual Meepago Puji dr. Anton Mote

Kunjungi Tiga Asrama Usai Dilantik, Intelektual Meepago Puji dr. Anton Mote

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Kunjungan pertama dokter Anton Mote usai dilantik sebagai Penjabat Bupati Nabire, Senin (29/3/2021) pagi di Gedung Negara, Dok V Atas, Kota Jayapura, ke tiga asrama mahasiswa Nabire kota studi, dianggap satu sejarah baru setidaknya untuk pemerintah daerah di wilayah adat Meepago.

Keputusannya mengunjungi anak-anak Nabire memperlihatkan kepeduliannya, tidak sekadar retorika yang kerap gemar dipertontonkan kebanyakan pejabat.

“Ada banyak pemimpin yang hanya suka beretorika baik secara lisan maupun tulisan di dunia nyata apalagi dunia maya. Dokter Anton Mote selaku penjabat bupati Nabire yang baru dilantik, tidak seperti itu,” kata Felix Degei, tokoh intelektual muda Meepago, dalam catatannya yang diterima suarapapua.com, Senin (29/3/2021) malam.

Usai dilantik, dokter Anton langsung kunjungi salah satu asrama putra milik pemerintah kabupaten Nabire tepatnya di Kamkey, Abepura, Kota Jayapura, Papua. Kunjungan itu viral di dunia maya dengan cuplikan video yang diunggah di facebook.

Penjabat Bupati Nabire juga berkesempatan mengunjungi dua asrama lainnya, yakni asrama putra Nabire di Padang Bulan, dan asrama putri Nabire di Perumnas I Waena.

Abepura menurut Degei, pusat pendidikan di ibu kota provinsi Papua. Di Abepura terdapat beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) ternama. Selain Universitas Cenderawasih (Uncen), juga Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (USTJ), Universitas Ottow Geissler (UOG), Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Umel Mandiri, Sekolah Tinggi Teologi (STT) I.S. Kijne, Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) “Fajar Timur”, Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Jayapura di Padang Bulan, serta Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah (STIKOM) yang kini Universitas Muhammadiyah Papua.

Karena banyak kampus ada di Abepura, asisten dosen Uncen ini menyebut sangat pantas dibangun asrama permanen bagi para pelajar dan mahasiswa.

Baca Juga:  Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

Para mahasiswa asal Nabire yang kuliah pada PTN dan PTS, kata Felix, rata-rata tinggal di asrama putra Nabire Kamkey dan asrama putra Nabire di Jalan Sosial, Padang Bulan. Sementara sebagian lagi di asrama Tunas Harapan Padang Bulan milik Keuskupan Jayapura, serta asrama putri Nabire di Perumnas I Waena.

“Saya sebagai alumni penghuni asrama putra Nabire Kamkey selama empat tahun (2008-2012) harus mengakui bahwa tiga asrama milik pemerintah kabupaten Nabire di Jayapura itu semuanya tidak layak untuk dihuni. Padahal, selama ini asrama-asrama tersebut telah menghasilkan banyak kaum intelektual handal,” kata lulusan magister dari Australia ini.

Bagi Degei, kunjungan pejabat daerah sudah lama didambakan para penghuni asrama.

“Kami harus mengakui bahwa selama ini sejak awal tahun 2000-an bupati definitif tidak pernah kunjungi hingga saat ini. Rekor tersebut kini telah dipecahkan oleh dokter Anton Mote,” ucapnya.

“Barangkali bagi pak dokter Anton Mote, untuk membangun tidak harus beretorika (less talk more actions). Dari pada banyak berkoar-koar tanpa aksi nyata di lapangan (no actions talk only/NATO),” lanjut Felix.

Ia tak menampik fakta selama ini para penghuni tiga asrama Nabire di kota studi Jayapura ibarat “Anak-anak ayam ditinggal induk”.

“Semoga Tuhan memberkati Penjabat Bupati Nabire dokter Anton Mote agar mimpi yang ia telah sampaikan dari depan adik-adiknya itu terwujud. Kehadirannya sungguh sangat inspiratif karena lengkap dengan pakaian dinas bergaruda ia datang kunjungi adik-adiknya. Ugatame enaimo kakak dokter Eguwai Anton Mote,” demikian Degei.

Baca Juga:  Raih Gelar Doktor, Begini Pesan Aloysius Giyai Demi Pelayanan Kesehatan di Papua

Senada dengan itu, Dominikus Boga, intelektual muda Papua dari Meepago mengaku kagum dengan Penjabat Bupati Nabire yang bersedia mengunjungi tiga asrama mahasiswa Nabire di kota studi Jayapura. Gedung asrama tersebut menurutnya, sangat tak layak dihuni.

“Saya salut kepada beliau karena begitu dilantik langsung mendatangi adik-adik kami di asrama Nabire. Terima kasih pak Anton atas kunjungannya, semoga kebutuhan generasi penerus ini ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah,” kata lulusan IPDN.

Apeniel Doo, ketua Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Mee (IPPMME) terpilih periode 2021-2023, mengatakan, kunjungan Penjabat Bupati Nabire membawa “angin segar” bagi pelajar dan mahasiswa asal kabupaten Nabire di kota studi Jayapura.

“Satu sejarah baru, penghuni asrama bisa dikunjungi pejabat daerah. Dan, kami badan pengurus terpilih IPPMME kota studi Jayapura sangat apresiasi karena kakak dokter Anton Mote selaku Penjabat Bupati Nabire bisa kunjungi asrama Nabire,” tuturnya.

Doo minta pemerintah daerah segera merenovasi bangunan asrama yang sudah rusak parah sejak beberapa tahun lalu itu.

“Kami harap, dalam waktu dekat tiga asrama yang ada di Jayapura ini segera direnovasi. Baik itu asrama putra 1 di Kamkey, asrama putra 2 di Padang Bulan maupun asrama putri di Perumnas I Waena,” pintanya.

Harapan sama disampaikan Emanuel Makai, ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire (IPMN) kota studi Jayapura. Kepada dr. Anton Mote, ia minta asrama yang sudah terbakar itu segera diperhatikan.

“Gedung asrama kami ini terbakar pada tanggal 3 Oktober 2019. Selama dua tahun kami tinggal di lantai satu, tetapi tidak nyaman. Kami minta pemerintah kabupaten Nabire segera bangun asrama sebagai aset daerah,” ujar Eman.

Baca Juga:  Generasi Penerus Masa Depan Papua Wajib Membekali Diri

Selain tak pernah ada penyaluran bantuan tugas akhir, Makai juga mengaku sudah bosan dengan banyak janji dari pemerintah yang hingga kini belum ditepati.

“Bapak sudah datang ke sini, lihat langsung kondisinya, ya begini sudah kami tinggal dalam kondisi sangat buruk. Bapak tolong perjuangkan supaya asrama ini segera dibangun. Pemerintah daerah harus buktikan perhatiannya kepada anak-anak mahasiswa,” tegasnya.

Saat memantau langsung kondisi asrama, dokter Anton mengaku belum tahu persis anggaran daerah pada APBD tahun 2021. Karena itu setelah ke Nabire ia akan berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait untuk memastikan kondisi keuangan daerah.

Jika memungkinkan, kata Mote, secara bertahap akan diperhatikan, entah direhab ataukah dibangun baru. Mendukung rencana tersebut, ia minta konsultan tinjau lokasi sekaligus menghitung biayanya.

“Di Jayapura ini ada tiga asrama Nabire. Ya, tidak semuanya, tetapi salah satunya akan direnovasi,” jelasnya di hadapan sejumlah mahasiswa yang menjemput kunjungan Penjabat Bupati Nabire.

“Kalau ketiga asrama ini dibangun satu kali, pasti akan dikerjakan secara bertahap. Yang jelas, saya dipercayakan hari ini dengan tugas dan kewenangan yang terbatas,” kata Mote.

Dokter Anton mengaku prihatin dengan hancurnya gedung asrama yang selama sekian tahun dibiarkan. Ia berharap, persoalan ini harus dibijaki segera terutama setelah ada kepala daerah terpilih. Bupati definitif menurutnya, mesti bangun asrama bagi anak-anak Nabire supaya generasi penerus tinggal dan belajar dari tempat yang layak.

“Setelah ada bupati terpilih harus kawal bersama-sama perwakilan penghuni asrama untuk kita serahkan proses perencanaan dan pembangunannya,” imbuh direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura ini.

Pewarta: Markus You

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Melaporkan Terjadi Pengungsian Internal di Paniai

0
Pengungsian internal baru-baru ini dilaporkan dari desa Komopai, Iyobada, Tegougi, Pasir Putih, Keneugi, dan Iteuwo. Para pengungsi mencari perlindungan di kota Madi dan Enarotali. Beberapa pengungsi dilaporkan pergi ke kabupaten tetangga yakni, Dogiyai, Deiyai, dan Nabire.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.