Sandy Walsh, pemain Timnas Indonesia. (Dok. PSSI)
Sandy Walsh, pemain Timnas Indonesia. (Dok. PSSI)
adv
loading...

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Dukungan solidaritas terhadap persoalan pencaplokan hingga kerusakan hutan adat di Tanah Papua kian meluas. Berbagai kalangan, termasuk pemain sepakbola turut mendukung gerakan menyelamatkan hutan Papua.

Satu diantaranya Sandy Walsh, pemain Timnas Indonesia.

Sandy Walsh, pemain keturunan Belanda-Belgia itu diketahui turut meramaikan gerakan “All Eyes on Papua“.

Sandy Walsh membagikan poster “All Eyes on Papua” di Instagram pribadinya @sandywalsh. (Ist)

“All Eyes on Papua”, sebuah kampanye virtual yang sedang marak sepekan terakhir sejak suku Awyu dan suku Moi bikin ritual adat di depan gedung Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2024), menuntut keadilan demi menyelamatkan tanah dan hutan adat di kabupaten Boven Digoel maupun kabupaten Sorong.

“All Eyes on Papua”, secara harafiah, artinya semua mata tertuju ke Papua. Dalam beberapa hari ini, tagar “All Eyes on Papua” viral di media sosial. Baik di Instagram, X, Facebook maupun WhatsApp, gemanya makin menanjak.

ads
Baca Juga:  Generasi Muda Anim Ha Perlu Membangun Pemahaman Dampak Investasi

Poster berisi itu ajakan kepedulian masyarakat global menyuarakan penderitaan warga Papua akibat digempur investor yang jelas-jelas menghancurkan keasrian hutan adat, sumber kehidupan, pangan, obat-obatan dan aset warisan leluhur.

Tak mau bernasib buruk, suku Awyu dan suku Moi tengah memperjuangkan hak mereka atas tanah adat. Melawan pemerintah yang memberi izin kepada investor tanpa ada izin atau sepengetahuan pemilik hak ulayat.

Aksi teatrikal memperlihatkan keresahan mereka, lebih-lebih nasib masa depan generasinya akan kemana jika seluruh sumber kehidupan telah digadaikan sepihak ke investor kelas wahid.

Menuntut untuk memperjuangkan hak atas tanah adat, kedua suku sembari mengenakan pakaian adat mengaspirasikan penolakan sekaligus mengembalikan kepemilikannya ke mereka.

Perjuangannya melalui gugatan hukum di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi telah ditempuh meski akhirnya gagal mendapat impiannya. Tak bikin patah semangat, langkah terus dilanjutkan dengan menempuh kasasi ke MA agar putusan adil berpihak pada masyarakat adat suku Awyu dan Moi yang tak rela hutan seluas 36 ribu dibabat habis perusahaan kelapa sawit.

Baca Juga:  Banyak Masalah di Kapiraya, JDRP2 Desak Pihak Terkait Turun Tangani

Gerakan pun telah dilakukan melalui laman petisi change.org yang diinisiasi Yayasan Pusaka Bentala Rakyat sejak 2 Maret 2024. Petisi itu menyerukan pencabutan izin sawit PT Indo Asiana Lestari (PT IAL). Sebab apabila pembabatan terjadi, diprediksi hilangnya hutan Papua akan menghasilkan emisi 25 juta ton CO2.

Sandy Walsh membagikan poster “All Eyes on Papua” itu di Instagram pribadinya: @sandywalsh.

Ini artinya, Sandy Walsh ikut gerakan solidaritas terhadap dua suku itu.

Siapa Sandy Walsh?

Pria blasteran dengan nama lengkap Sandy Henny Walsh itu lahir di Brussels, Belgia, 14 Maret 1995. Ia pemain sepak bola profesional Indonesia yang bermain sebagai bek kanan untuk KV Mechelen, klub Liga Pro Belgia.

Baca Juga:  Jelang Groundbreaking, PT Sino Rapat Finalisasi Bersama PT MOW dan Pemkab Sorong

Pemain dengan tinggi badan 1,85 meter itu biasanya berposisi di bek kanan.

Sebelum resmi menjadi WNI beberapa waktu lalu, Sandy Walsh pernah memperkuat tim nasional Belanda U-17 di (2009-2012) dan U-19 (2012-2014). Setelahnya belum pernah dipanggil untuk U-23 maupun senior.

Bersyukur, impiannya terwujud. Ia boleh membela Indonesia.

Prosesi pengucapan sumpah WNI Sandy Walsh bersamaan Jordi Amat berlangsung di kantor wilayah (Kanwil) Kemenkumham DKI Jakarta, 17 November 2022.

Proses naturalisasi Sandy dan Jordi atas permintaan coach Shin Tae-yong dengan target dimainkan di Piala AFF 2022 dan Piala Asia 2023. Keduanya masih menjadi andalan Timnas Indonesia bersama sejumlah pemain keturunan dan abroad dipadukan pemain Liga 1. []

Artikel sebelumnyaDukung Perjuangan Tolak Sawit, Filep Wamafma Kritik Kebijakan Investasi di Papua
Artikel berikutnyaSenin Pekan Depan KNPB Ajak Rakyat Papua Gelar Aksi Solidaritas untuk Kanaky