ArsipBEM dan DPMF Uncen Minta Rektor Akomodir Tuntutan Mahasiswa

BEM dan DPMF Uncen Minta Rektor Akomodir Tuntutan Mahasiswa

Jumat 2013-06-28 10:50:30

PAPUAN, Jayapura—Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF) Universitas Cenderawasih meminta rektor baru untuk mengakomodir tuntutan mhasiswa, saar berlangsungnya pemaparan visi dan misi calon rektor Uncen di Auditorium Uncen, Abepura, beberapa waktu lalu.

BEMF dan DMPF juga meminta, pertama, penyusunan kabinet Rektor Uncen yang baru masa jabatan 2013 – 2017, agar dapat segera mengganti pembantu rektor I, karena oknum yang dimaksud bukan civitas akademiki Uncen, dan juga bukan Dosen Uncen.

Kedua, mahasiswa juga meminta kepada rektor Uncen agar menjelaskan rincian terkait dengan kenaikan harga SPP Tunggal; Ketiga, mahasiswa juga meminta agar pelaksanaan tes lokal di undurkan hingga adanya pengumuman hasil tes dari SBMPTN.

Keempat, Iuran senat mahasiswa harus dikembalikan kepada pengurus Fakultas; Kelima, lembaga Uncen harus merekrut kembali alumni Uncen untuk kembali bekerja di lingkungan kampus Uncen; Keenam, kegiatan pembacaan visi dan misi calon kandidat rektor Uncen di depan semua mahasiswa Uncen harus dan wajib dilakukan setiap pemilihan rektor Uncen yang baru.

Dan ketujuh, BEMF dan DMPF juga meminta agar fasilitas-fasilitas Kampus di Fakultas yang hingga saat ini menjadi keluhan mahasiswa Uncen untuk segera dilengkap.

ARNOLD BELAU

2 KOMENTAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Bawaslu Lanny Jaya Minta KPU Perhatikan 30% Perempuan Dalam Perekrutan PPD

0
"Bawaslu sudah sarankan agar ukur kinerja sebagai bentuk bahan evaluasi, apakah PPD telah melakukan tugas sesuai aturan yaitu netral, jujur, adil dan profesional atau tidak. Jika PPD terlibat melakukan hal-hal di luar aturan itu harus menjadi pertimbangan, catatan penting. Bawaslu minta mempertimbangkan dan memutuskan karena banyak yang melakukan pelanggaran, tidak netral, pemicu masalah itu harus menjadi catatan penting bagi KPU untuk evaluasi total. Yang ada noda tidak perlu diakomodir lagi," tutur Dujan Kogoya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.