ArsipForkorus Diminta Tidak Mengatasnamakan Rakyat Tolak ULMWP

Forkorus Diminta Tidak Mengatasnamakan Rakyat Tolak ULMWP

Senin 2015-01-05 12:44:00

TIMIKA, SUARAPAPUA.com — Dalam pertemuan di Port Villa, Vanuatu, yang dihadiri tiga faksi besar, Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Negara Federal Rakyat Papua Barat (NFRPB), dan sejumlah diplomat luar negeri, telah sepakat untuk bersatu di dalam Unitied Liberationf Movement for West Papua (ULMWP).

Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Pusat, Agus Kosay, menyikapi pemberitaan media terkait penolakan Presiden NFRPB, Forkorus Yaboisembut.

 

“Prinsipnya, silakan Forkorus bicara dengan kapasitas pribadi, jangan atasnamakan rakyat Papua, karena kami tahu dia sudah memberikan kewenangan kepada delegasinya untuk membicarakan penyatuan di Vanuatu," kata Kossay.

 

Menurut Agus, saat ini rakyat Papua tidak terpengaruh dengan sikap Forkorus, secara khusus parlemen dan KNPB akan terus kawal agenda yang telah disepakati bersama di Vanuatu.

 

"Pertemuan di Vanuatu sudah ada komitmen bersama dengan Melanesian Spearhead Group (MSG), agar hak penentuan nasib sendiri bisa diperjuangkan."

 

“Bilamana ada yang mengatakan menolak, itu keliru besar, kita mau kemana lagi? Orang lain yang mau mendukung kita sudah buat sesuatu, kalau kita tolak lagi, persoalan ini kita mau bawa kemana?" kata Agus. 

 

“Mari kita kawal bersama sehingga Papua bisa masuk dan terdaftar di MSG. Pesan kami jangan lihat figurnya, tetapi lihat dari agenda yang ingin disampaikan kepada rakyat," katanya.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

AGUS PABIKA

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aliansi LSM Pasifik Mengutuk Prancis Atas ‘Pengkhianatan Terhadap Penduduk Kanaky’

0
"Rasa frustrasi yang semakin meningkat, terutama di kalangan pemuda Kanak, atas apa yang dilihat secara lokal sebagai pengkhianatan Prancis terhadap orang-orang Kanak dan komunitas lokal lainnya yang menginginkan transisi damai, sejak itu meletus dalam kerusuhan dan kekerasan di Nouméa dan daerah lain.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.