ArsipTidak Ada Pelayanan Kesehatan, Masyarakat Palang Puskesmas Kurulu

Tidak Ada Pelayanan Kesehatan, Masyarakat Palang Puskesmas Kurulu

Jumat 2015-10-09 09:29:15

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Distrik Kurulu, Wamena, Papua, dipalang sekelompok masyarakat sejak Jumat (9/10/2015), lantaran tidak ada pelayanan kesehatan oleh petugas medis.

Agus Logo, koordinator aksi kepada wartawan melalui telepon seluler, mengatakan, pihaknya melakukan pemalangan karena tidak ada aktivitas pelayanan yang dilakukan hari ini.

 

“Sejak pagi tidak ada pelayanan kesehatan, karena itu kami palang. Bagaimana kami bisa tahan kalau banyak masyarakat yang mau berobat, tetapi tidak ada pelayanan? Ada banyak masyarakat yang terpaksa pulang,” kata Agus Logo siang tadi.

 

Terkait pemalangan Puskesmas, Sekda Jayawijaya, Yohanis Walilo meminta agar oknum yang memalang segera membuka palang tersebut, karena dapat mengganggu aktivitas dan pelayanan umum khususnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat.

 

“Saya minta agar masyarakat yang memalang segera membuka palangnya, karena akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat lain,” tegas Sekda Walilo.

 

Sekda menduga tindakan pemalangan itu dilakukan masyarakat karena adanya ketidakpuasan terkait pelantikan Kepala Puskesmas baru.

 

“Pelantikan kepala puskesmas yang dilakukan pemerintah Kabupaten Jayawijaya telah melalui tahapan seleksi dan jelas, jadi saya harap teman-teman dari dinas turun ke lapangan untuk selesaikan persoalan ini,” pinta Sekda.

 

Lebih jauh, Sekda mengaku akan mengutus staf untuk mengecek kepastian di lokasi, terutama dari Tata Pemerintahan Setda Jayawijaya.

 

“Pokoknya kami cek lebih lanjut di lokasi,” ungkapnya.

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Aksi Hari Aneksasi di Manokwari Dihadang Aparat, Pernyataan Dibacakan di Jalan

0
“Pukul 11. 04 WP pihak keamanan hadirkan pihak DPR PB. Pukul 12. 05 WP, massa aksi kami arahkan untuk menyampaikan orasi politik dari masing-masing organisasi. Akhir dari orasi politik membacakan pernyataan sikap.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.