ArsipBenny Giay Kembali Pimpin Sinode Kingmi Di Tanah Papua

Benny Giay Kembali Pimpin Sinode Kingmi Di Tanah Papua

Sabtu 2015-10-24 17:18:29

DOGIYAI, SUARAPAPUA.com — Pdt. DR. Benny Giay kembali dipercaya untuk memimpin Gereja Kemah Injil (Kingmi) Di Tanah Papua periode 2015-2020.

Benny Giay terpilih pada konferensi sinode ke-X yang diadakan di Gereja Jemaat Kalvari Digikotu, Moanemani, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Papua, Sabtu (25/10/2015) malam. Konferensi dimulai sejak Senin (19/10/2015), dibuka secara resmi Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Anton Iyowauw, ketua panitia pelaksana konferensi, menjelaskan, dalam sesi pemilihan, terdapat 8 nama calon ketua sinode.

Dikabarkan, pada penghitungan suara, Pdt. DR. Benny Giay dinyatakan sebagai pemenangnya. Ia berhasil meraih 754 suara.

Urutan kedua, Pdt. Markus Kilungga 210 suara, urutan ketiga Pdt. Marten Mauri dan Pdt. DR. Yance Nawipa 18 suara, berikut Pdt. Erson Wenda 17 suara, Pdt. Yosia Tebai 12 suara, Pdt. Andreas Monim 4 suara, dan 1 suara untuk Pdt. Yakobus Nerotouw.

Pemilihnya sebanyak 1.103 orang, terdiri dari 12 orang utusan Klasis dan Koordinator, juga unsur Badan Pengurus Harian (BPH) Sinode, Departemen, pengurus Angkatan Muda Kemah Injil Di Tanah Papua (AMKI), MPPTK, pengurus Yayasan Pendidikan Persekolahan Gereja-Gereja Injili (YPPGI) Di Tanah Papua, dan Sekolah Tinggi Teologi (STT) Walter Post Jayapura.

Ketua Sinode Gereja Kemah Injil (Kingmi) Di Tanah Papua yang terpilih untuk periode kedua, Pdt. DR. Benny Giay di akhir penetapan hasil sidang pemilihan menyampaikan terima kasih kepada semua peserta pemilih dan jemaat yang telah mempercayakan memimpin selama lima tahun ke depan.

MARY

Terkini

Populer Minggu Ini:

DPD KNPI Tambrauw Gelar Rapat Pleno Satu untuk Kemajuan Pemuda

0
SORONG, SUARAPAPUA.com--- Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Tambrauw gelar Rapat Pleno I, sekaligus penyerahan Surat Keputusan (SK) panitia Rapat...

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.