Selebgram Nia Ingrid Lakukan Apropriasi Budaya Papua

0
2974

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Selebgram Nia Ingrid lakukan apropriasi budaya Papua melalui sebuah unggahan foto di akun instagramnya.

Selebram itu kemudian mengunggah sebuah foto dengan mengenakan penutup dada mirip Sali. Sali dalam budaya papua biasanya digunakan sebagai pengganti rok. Bukan baju penutup dada.

Dia juga membuat rambutnya model kriwil-kriwil agar terlihat keriting dan serupa dengan rambut orang Papua.

Selebgram ini menggunakan (benda mirip) busur di tangan. Busur dalam budaya Papua biasanya digunakan oleh kaum pria (laki-laki) dalam kegiatan dan suasana apa pun.

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

Tindakan apropriasi budaya yang dilakukan selebgram Nia Ingrid tidak berhenti di situ, dia juga membuat coretan-coretan di mua dan badannya seperti layaknya coretan-coretan (lukisan) dengan warna tinta tertentu untuk melumuri badannya.

ads

Dari penelusuran Suara Papua, Nia Ingrid tampil dalam sebuah cuplikan film yang telah ditayangkan pada Channel Yotubers Indonesia dengan judul Youtube Rewind 2021.

Di telinga kanannya, terlihat dia mengenakan anting-anting dengan gantungan kulit bia. Di Papua, kulit bia sangat dekat dengan budaya Papua. Digunakan sebagai anting-anting, gantungan kunci, hiasan rumah, hiasan dalam lukisan-lukisan hingga sebagai alat tukar.

Baca Juga:  Paus Fransiskus Segera Kunjungi Indonesia, Pemerintah Siap Sambut

Hingga beirta ini diterbitkan, postingan Nia Ingrid di akun instagramnya tersebut sudah dihapus.

Selebgram Nia Ingrid. Foto ini ia posting pada akun instagramnya, namun telah dihapus. (IST)

Tindakan yang dilakukan Nia Ingrid ini dapat disebut sebagai tindakan apropriasi budaya. Lantas apa itu apropriasi budaya?

Dilansir dari jurnal ilmiah karya Jaja Grays bertajuk The Blurred Line of Cultural Appropriation lewat kompas.tv, apropriasi budaya adalah perbuatan yang mengacu pada meminjam atau mencuri budaya dari kelompok minoritas untuk digunakan sebagai keuntungan pribadi.

Kasus cultural appropriation ini paling banyak ditemui di dunia fashion.

Baca Juga:  PBB Memperingatkan Dunia yang Sedang Melupakan Konflik Meningkat di RDK dan Rwanda

Manfaat dari memahami apa itu apropriasi budaya adalah untuk menghindari penghinaan budaya lain dan belajar untuk menghargai dan melestarikan budaya itu.

“Apropriasi budaya terjadi ketika kelompok yang memiliki kekuatan ekonomi, politik, dan institusional meminjam atau mencuri dari kelompok yang tertindas dan terpinggirkan,” kata Bruce Ziff and Pratima Rao dikutip Jaja Grays.

Dalam jurnal tersebut juga disebutkan bahwa apropriasi budaya terjadi ketika peminjam budaya tidak menyadari kedalaman pentingnya budaya yang mereka ikuti.

Pewarta: Arnold Belau

 

Artikel sebelumnyaIni Kronologis dan Penyebab Perang Suku di Wamena Menurut Kepolisian
Artikel berikutnyaAkui Lakukan Apropriasi Budaya Papua, Selebgram Ana Ingrid Minta Maaf