Ini Kronologis dan Penyebab Perang Suku di Wamena Menurut Kepolisian

0
3472

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Wakapolres Jayawijaya Kompol. Ferdinand B. Maasawet, menjelaskan bahwa Pada hari Sabtu tanggal 08 Januari 2022 pukul 15.47 wit bertempat di Kampung Wouma, terjadi aksi saling serang antara masyarakat Nduga dan masyarakat Lanny Jaya.

Kejadian tersebut, disebabkan oleh meninggalnya salah satu masyarakat Nduga bernama Sibelo Gwijangge akibat saling menyerang menggunakan alat tajam.

Hal tersebut, disampaikan Wakapolres Jayawijaya, Kompol Ferdinand B. Maasawet melalui siaran pers usai lerai pertikaian, pada Sabtu (8/1/2022).

Akibat saling menyerang antara kedua kubu tersebut, mengakibat satu (1) Korban meninggal dunia enam korban luka – luka serta terjadi kerugian materiil.

Korban tersebut, diantaranya; Sibelu Gwijangge Terdapat Luka tusuk di bagian Punggung sebelah kanan hingga meninggal dunia, Witenus Tabuni terdapat Luka di kaki sebelah kanan akibat terkena Panah, Rondi Kogoya Terdapat Luka di bagian dada sebelah kiri akibat terkena panah, Wemas Wenda (18) terkena panah pada bagian perut, Berkas Tabuni (18) Kepala bocor dan lubang di tumit kaki kanan, dan Dua orang belum diketahui identitasnya serta tiga (3) unit rumah dan (3) unit Honai hangus terbakar milik Jhon Asso dan keluarga.

Wakapolres Jayawijaya KOMPOL Ferdinand B. Maasawet menyatakan bahwa saat terjadi pembunuhan pihak kepolisian polres jayawijaya dari Sat Reskrim telah melakukan olah TKP awal serta mengevakuasi korban Meninggal Dunia ke RSUD Wamena untuk di lakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban dan luka yang di alami.

“Untuk situasi saat ini sudah kondusif sedang dari masing-masing kelompok sudah diberikan himbauan untuk tetap tenang dan kembali ke rumah masing-masing. Guna mengantisipasi terjadi aksi balasan, pihak kepolisian telah melakukan pendekatan terhadap para tokoh agar bisa menenangkan masyarakatnya dan dari pihak Kepolisian juga telah menyiapkan personil untuk disiagakan guna melakukan patroli di kedua kubu untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya

Kronologis kejadian 

Baca Juga:  57 Tahun Freeport Indonesia Berkarya

Berawal pada hari Sabtu tgl 08 Desember 2022 sekira pukul 08.30 WIT korban Sibelu Gwijangge mendapatkan informasi dari teman-temanya bahwa, akan di selesaikan permasalahan antara Sibelu Gwijangge dengan Juli Kogoya terkait mas kawin yang belum di bayarkan kepada pihak keluarga perempuan Yuli kogoya dan sekaligus membahas permasalahan dimana Sibelu Gwijangge yang merasa sudah membayar mas kawin Yuli kogoya kepada keluarganya setelah itu dimana seseorang yang tidak di ketahui membawa istri korban tanpa sepengetahuan Sibelu Gwijangge selaku suaminya.

Selanjudnya, Jeremias Kogoya selaku sekertaris distrik sekaligus RT Kampung Wesakma memfasilitasi dan memediasi permasalahan terkait. Jeremias Kogoya mengarahkan sebelum mengurus permasalahan untuk kedua belah pihak menaruh benda-benda tajam di depan lokasi tempat penyelesaian masalah.

Baca Juga:  Orang Mee dan Moni Saudara, Segera Hentikan Pertikaian!

Selanjutnya Jeremias Kogoya membuka dan memberikan kesempatan kepada salah satu pihak keluarga untuk berbicara dimana dari pihak perempuan yang memulai.

ads

Selanjutnya dimana pada saat berjalanya pembicaraan Sibelu Gwijangge selaku suami korban tersinggung dengan perkataan dari pihak keluarga Yuli Kogoya dan lansung mengambil parang dan melakukan penyerangan terhadap saudara Jepit Kogoya selaku bapak dari Yuli kogoya dan kedua keluarga belah pihak saling menyerang dan Sibelu Gwijangge (korban) menaruh parang dan kembali mengambil Panah dan mengarahkan ke pihak keluarga Yulikogoya.

Dan beberapa menit saling serang Sibelu Gwijangge terjatuh dan tidak sadarkan diri (meninggal dunia) akibat terkena benda tajam dan dua orang lainya terkena luka panah di bagian kaki sebelah kiri dan dada sebelah kiri.

Pukul 11.00 Wit, Personil regu 1 Polres Jayawijaya dipimpin Iptu I Made Sujana merespon ke TKP bersama dengan piket reskrim utk olah TKp serta memberikan himbauan kepada para tokoh masyarakat agar kelompok di wesakma tidak keluar dan tetap menahan diri.

Usai kejadian tersebut sekitar pukul 15.10 Wit, massa dari pihak keluarga korban yang masih emosi dan tidak menerima kejadian tersebut bergerak dari rumah duka di sinakma menuju wesakma dan melakukan penyerangan sehingga terjadi aksi saling serang menggunakan alat perang tradisional.

Pukul 15.30 Wit Personel Polres Jayawijaya dibantu Personel Brimob yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Jayawijaya turun langsung ke TKP menghimbau dan melerai kedua belah pihak yang bertikai untuk menghentikan aksi saling serang serta melakukan upaya mediasi dan pendekatan kepada tokoh masyarakat kedua pihak guna menahan diri dan kembali ke tempat masing-masing akan tetapi karena banyaknya massa dari keluarga korban yang tidak puas mereka akhirnya melakukan penyerangan dan menerobos penjagaan dari pihak kepolisian.

Dan pada Pukul 16.52 Wit pihak Kepolisian berhasil mengendalikan situasi dan melerai pertikaian antara kedua kelompok serta menghimbau untuk kedua belah pihak untuk pulang kerumah masing-masing.

Dikeluarkan oleh: Seksi Humas Polres Jayawijaya

Baca Juga:  Badan Pelayan Baru Jemaat Gereja Baptis Subaga Wamena Terbentuk
Artikel sebelumnyaKNPB Minta Perang Suku di Wamena Dihentikan
Artikel berikutnyaSelebgram Nia Ingrid Lakukan Apropriasi Budaya Papua