Tanah PapuaMamtaTumpukan Sampah di Pasar Pharaa “Lenyap” Usai Hak Petugas Tuntas

Tumpukan Sampah di Pasar Pharaa “Lenyap” Usai Hak Petugas Tuntas

SENTANI, SUARAPAPUA.com — Petugas kebersihan lingkungan pasar Pharaa Sentani, kabupaten Jayapura, Papua, melakukan aksi mogok kerja lantaran hak mereka belum diberikan.

“Kami mogok, tidak mau angkut sampah karena hak kami selama seminggu tidak dikasih. Jadi, sampah juga tertinggal seminggu,” kata Yohanes Yom, koordinator kebersihan pasar Pharaa Sentani, kepada suarapapua.com, Jumat (27/10/2023).

Kata Yohanes, kawasan pasar dihiasi sampah karena selalu ada aktivitas jual beli. Karenanya, wajar setiap hari banyak sampah.

Baca Juga:  Jawaban Anggota DPRP Saat Terima Aspirasi FMRPAM di Gapura Uncen

“Namanya saja pasar, pasti sampah akan ada terus. Petugas harus bergerak supaya pasar tetap bersih. Itu tugas kami yang sudah kami lakukan, cuma hak kami juga harus diberikan sesuai beban kerja,” tuturnya.

Bersyukur, hak petugas telah dibayarkan, sehingga tumpukan sampah sudah dibersihkan.

“Hak kami karena sudah dikasih, jadi sudah mulai angkut-angkut sampah. Sudah mulai dari kemarin hari Kamis sampai sekarang ini,” jelas Yom.

Baca Juga:  JDP: Pemindahan Makam Dortheys Eluay Harus Berpikir Bijak Dengan Kepala Dingin

Hal tersebut menurutnya pembelajaran untuk tidak terulang lagi.

“Kami mau hak kami diberikan tepat waktu, karena pasar ini berikan PAD besar juga bagi daerah, tetapi kenapa kami dapat kadang lama? Makanya itu kami mogok,” ujar Yom.

Di tempat terpisah, Efrince, warga kota Sentani, mengatakan, di suatu pasar tidak mungkin tidak ada sampah. Selama ini pekerjaan pembersihan sampah di pasar Pharaa tidak didukung dengan fasilitas yang memadai.

Baca Juga:  ULMWP: Aneksasi Papua Ke Dalam Indonesia Adalah Ilegal!

“Petugas kebersihan selama ini kami lihat ada kerja angkut sampah dengan fasilitas yang bisa dibilang sangat kurang. Mereka biasa kerja supaya sampah di pasar ini tidak menumpuk,” kata ibu dua anak itu. []

Terkini

Populer Minggu Ini:

TPNPB Intan Jaya Mengaku Mendapat Serangan Udara Aparat TNI dan Polri

0
“Militer Indonesia segera berhenti menjadi guru, tenaga kesehatan dan mengambil alih dinas sosial pemerintah daerah dalam membagi-bagi makanan terhadap masyarakat sipil dan anak-anak di wilayah konflik bersenjata.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.