ArsipPolisi di Timika Tembak Mati Satu Siswa SMA

Polisi di Timika Tembak Mati Satu Siswa SMA

Selasa 2015-09-29 03:33:04

TIMIKA, SUARAPAPUA.com — Aparat Kepolisian Resort (Polres) Timika menembak mati satu siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), atas nama Kaleb Bagau (17), dan rekannya Efrando (17) menderita luka-luka, dan ditembak di bagian dada dan kaki, dan kini sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua.

Keluarga korban meninggal dunia, Yoseph Bagau menjelaskan, kejadian penembakan terhadap adik mereka berlangsung, Senin, 28 September 2015 sekitar pukul 19.30 WIT, di Pasar Gorong-gorong, Komplek Byak, Timika, Papua.

“Adik saya masih sekolah di STM Kuala Kencana, sekarang kelas tiga, ditembak oleh aparat kepolisian tadi malam, dan sekarang jenazah sedang disemayamkan di rumah duka Kantor Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Timika,” katanya.

 

Kronologinya, kata Yoseph, sekitar pukul 19.00 WP adiknya minta ijin keluar rumah untuk duduk-duduk di pasar Gorong-gorong bersama teman-teman sekolahnya. Ketika sedang bersama teman-temannya, tiba-tiba puluhan aparat kepolisian menggunakan senjata lengkap dan mobil mengepung wilayah tersebut.

 

“Adik saya dan Efrando bersama kawan-kawannya yang sedang duduk kaget dengan situasi tersebut, karena takut mereka dua bersama teman-temannya melarikan diri,” cerita Yoseph.

 

Saat melarikan diri itu, Polisi mengeluarkan tembakan beruntun ke arah mereka, kemudian Kaleb Bagau tertembak di dada, dan meninggal di tempat, sedangkan Elfrando tertembak di kaki dan dada, kemudian masih bisa mendapatkan perawatan.

 

“Adik saya kemudian meninggal di tempat, Polisi langsung bawa dia ke Rumah sakit, tapi sudah meninggal dunia, saat ini kami minta pertanggungjawaban Polisi,” kata Yoseph.

 

Yoseph mengaku, saat ini keluarga korban meninggal dunia telah berkumpul untuk menggelar ibadah duka sebelum dilangsungkan pemakaman.

 

“Kami sangat berduka dengan kejadian, beberapa bulan lalu tentara baru saja menembak dua warga di Timika, sekarang adik kami lagi tertembak dan meninggal dunia, aparat keamanan harus bertanggung jawab,” tegasnya.

 

Yoseph mengaku tidak tahu penyebab Polisi datang ke pasar Gorong-gorong dengan senjata lengkap, sebab sebelumnya tidak ada kejadian yang mencurigakan.

 

“Kami dengar ada warga yang melapor ke Polisi kalau anak-anak biasa bikin ribut, padahal adik saya sama sekali tidak tahu apa-apa,” tegasnya lagi.

 

Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw telah mengakui anak buahnya menembak mati salah satu warga, namun lebih jauh tidak menjelaskan kronologis kejadiannya.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Mama-Mama Pedagang Papua di PBD Tuntut Keadilan dan Bangun Pasar Khusus

0
“Dana Otsus banyak. Dana itu buat apa? Bisa pakai bangun pasar untuk mama-mama Papua. Dana yang banyak turun tidak hanya orang Papua saja. Itu amber juga makan, dong makan orang Papua pu darah. Kami punya anak-anak kebutuhan sekolah, kami kerja keras sendiri agar mereka bisa bersekolah. Tolong anak-anak lihat kami yang setengah mati. Apakah kami setengah mati terus sampai Tuhan datang baru selesai ka?” kesal mama Marta Bame.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.