Sabtu 2014-07-19 12:28:15
PAPUAN, Jayapura — Menyangkut pembebasan Forkorus Yaboisembut dan Edison Waromi yang diklaim sebagai Presiden dan Perdana Menteri Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB), Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) mengaku memiliki pandangan politik yang berbeda.
“Selama ini Forkorus Yaboisembut Cs tidak berjalan bersama semangat revolusi yang dibangun TPM/OPM,†tegas Saul Bomay, Juru Bicara TPN-OPM, di dampingi Sekertaris Jenderal TPN-OPM, Yusak Pakage, saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Jayapura, Sabtu (19/7/2014) siang.
Â
Menurut Bomay, selama ini NRFPB juga tidak berjalan dalam perahu yang sama dengan TPN/OPM, bahkan dianggap berbeda kendaraan politik.
Â
“Saya berbicara prinsipnya komando revolusi TPN/OPM, dan mereka (red, NRFPB) adalah negara Federasi, dan saya menilai negara Federasi itu masih bagian dari NKRI atau negara bagian,†ujarnya.
Â
Dikatakan, TPN/OPM sejak dahulu kala tidak memunyai sayap negara federasi, sebab sudah jelas, penanggungjawab umum adalah sayap militer.
Â
“Kelompok Forkorus Cs karena membentuk negara Federasi, berarti mereka bagian dari Negara Republik Indonesia. Karena kalau mereka berbicara Federasi, sama saja dengan otonomi, berarti negara bagian dari NKRI, sedangkan TPN/OPM berbicara lepas dari Republik Indonesia,†ujarnya.
Â
Yusak Pakage menambahkan, telah banyak terjadi penyusupan di Papua, terutama dalam berbagai elemen gerakan yang ada.
Â
“Termasuk ada yang menyusup masuk ke dalam tubuh TPN/OPM, tapi mereka bisa dihitung dengan jari, ini jelas-jelas mengganggu perjuangan kedepan,†katanya.
Â
Dalam segala pertikaian dan konflik di Papua, menurut Pakage, “Aparat TNI/Polri sendiri yang menciptakan konflik, dengan tujuan memancaing turunnya dana pengamanan. Sering pake kasus-kasus untuk naik pangkat.â€
Â
Pakage juga memberikan apresiasi kepada masyarakat internasional yang saat ini semakin intens memberikan dukungan untuk rakyat Papua.
Â
“Internasional sekarang sudah bekerja keras untuk mendukung Papua Merdeka, ini membuktikan bahwa Papua tidak selamanya dengan NKRI, salah satunya dukungan negara-negara pasifik,†kata Pakage.
Â
Sebelumnya, seperti diberitakan media ini, Forkorus Yaboisembut bersama kelima aktivis Papua lainnya akan dibebaskan pada 21 Juli 2014 dari Lembaga Permasyarakatan Abepura, Papua. (Baca: Forkorus Yaboisembut Cs Akan Dibebaskan).Â
Â
Baca juga:Â Seruan Nasional Penyambutan Forkorus Yaboisembut Cs
Â
AGUS PABIKA